HOME
Tringgg!!!
Suara notifikasi dari ponsel sukses membuat Elzia terbangun dari mimpi indahnya. Ia meraba-raba ke atas nakas untuk mencari ponselnya, dan segera membuka pesan di akun What's App-nya.
YY
Good morning Kitty 😻Elzia memutar kedua bola matanya dengan kesal. Mimpi indahnya berantakan hanya untuk melihat pesan dari pria sinting.
ElVallerie
Apa?YY
Hanya 'apa?' kau tak ingin menyapaku dengan lebih romantis???ElValerrie
Hmmm...YY
Kau masih mengantuk??? Padahal aku sudah di depan pintumu... 😔ElValerie
Ya...Elzia mengerejap sesaat.
ElVallerie
APA???Elzia bergegas lari ke arah pintu kamar di rumah susun tempatnya tinggal. Ia membukanya sesegera mungkin dan mendapati sosok Yudha yang memang sudah berdiri di sana dengan senyumannya yang paling manis.
"Hai..., aku merindukanmu," ujarnya.
Yudha meraih tubuh Elzia dengan lembut ke dalam pelukannya, meskipun kesadaran Elzia belum seratus persen pulih. Aroma citrus yang berasal dari rambut Elzia begitu menenangkan.
"Aku belum mandi," bisik Elzia yang merasa malu.
Yudha tersenyum.
"Kau tak perlu mandi, apa kau lupa kalau kita pertama kali bertemu di tengah terik Matahari tepat jam sebelas siang dan kau sedang berkeringat, bahkan di wajahmu...," Yudha mengenang lagi hari itu.
Kedua pipi Elzia semakin merah merona di dalam pelukan Yudha. Pria itu selalu mampu membuatnya merasa serba salah.
"Oh ya, aku membawakanmu oleh-oleh," ujar Yudha ketika melepas pelukannya.
Elzia menutup pintu dan membiarkan pria itu masuk untuk membuat kopi.
"Aku tidak minta oleh-oleh," balas Elzia.
"Aku berinisiatif," sanggah Yudha.
"Oh... ."
Elzia terdengar tak tertarik, Yudha menjadi gemas dibuatnya.
"Aku membawakanmu patung Merlion."
Elzia yang sedang minum pun segera tersedak setelah mendengar perkataan Yudha. Ia menatap pria itu dengan ekspresi heran luar biasa.
"Kau membawakanku patung Merlion? Patung yang besar itu?," tanya Elzia.
"Ya..., patung yang besar itu," jawab Yudha.
"Kau membawanya di pesawat???."
"Ya..., aku membawanya di pesawat."
"Kau serius???."
"Ya..., aku serius!!!."
Yudha mengeluarkan ponselnya dan membuka sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Lee (Sequel Of Divia ; Cinta Tak Berbatas)
Teen FictionAku melihatmu, bukan karena siapa dirimu, berasal darimana, pantas atau tidak. Tapi aku melihatmu, karena hatiku menginginkan demikian. - Yudha Yudhistira Lee - Aku masih tak mengerti, pertemuan pertama kita bahkan jauh dari kata mengesankan. Bagaim...