BAGIAN 6

490 56 17
                                    

MEET HER

Bratislava Cafe, 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bratislava Cafe, 16.10 WIB

Elzia tengah membentuk lukisan indah di atas secangkir Capucinno ketika sosok itu kembali datang bersama gadis SMA. Bodyguard-nya terlihat menunggu di dalam mobil yang di parkir di luar cafe.

Dengan sebuah daftar menu di tangan, Elzia pun mendekat ke meja yang mereka tempati.

"Selamat sore, ingin pesan apa?," tanya Elzia seraya tersenyum manis.

"Aku ingin Strawberry Sorbet Astrid," gadis itu merajuk.

"Ok La Lune...," jawab wanita itu dan segera menatap Elzia.

Dia tersenyum. Manis, cantik dan sederhana. Tak ada yang berlebihan darinya. Gadis SMA itu memanggilnya Astrid yang berarti Bintang dalam bahasa Yunani dan wanita itu menyebut gadis itu La Lune yang artinya Rembulan dalam bahasa Perancis.

Mereka sangat akrab, hingga Elzia tak pernah menyangka jika wanita penyayang itu adalah Kakak kandung Cassandra Lee, sahabat baiknya.

Ya!

Divia Lee!

Dia orang yang paling dibenci oleh Cassandra, entah apa yang menjadi alasannya, namun Elzia yakin kalau Cassandra hanya mengada-ada.

"Aku pesan satu Strawberry Sorbet, dua Caramel Machiato, dan satu Strawberry Short Cake," pinta Divia seraya tersenyum.

"Oke, pesanan kalian akan diantar sebentar lagi. Mohon ditunggu sebentar," balas Elzia.

Ketika pesanan mereka tiba, Elzia melihat betapa senangnya kedua wajah itu. Mereka terus berbincang mengenai banyak hal, dan wanita itu sangat antusias menanggapi cerita gadis di sampingnya. Keduanya terlihat seperti Kakak beradik sungguhan.

Mungkin itu adalah cara Divia membagi rasa sayangnya yang tak pernah ditanggapi oleh kedua adiknya. Termasuk Cassandra.

Dering ponsel membuyarkan lamunan Elzia, ia pun segera mengangkat telepon ketika melihat nama Yudha pada layar ponselnya.

"Halo," ujarnya.

"Hai sayang..., bagaimana kabarmu?," tanya Yudha.

"Baik. Bisakah kau tak memanggilku sayang? Rasanya aneh," Elzia mengerutkan keningnya karena merasa jengah.

Terdengar suara tawa yang khas di ujung telepon sana. Elzia senang mendengarnya. Ya, ia suka mendengar pria itu tertawa. Entah apa sebabnya.

"Kalau begitu aku akan memikirkan panggilan romantis yang takkan membuatmu jengah," Yudha berpikir.

Elzia tersenyum senang dan berharap Yudha akan memberi panggilan romantis seperti yang Divia berikan pada gadis itu.

"Bagaimana jika aku memanggilmu KITTY?," tanya Yudha.

Mrs. Lee (Sequel Of Divia ; Cinta Tak Berbatas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang