BAGIAN 17

442 50 6
                                    

KEPERGIAN YUDHA

"Jadi..., menurutmu mana yang bagus? Hitam atau biru?," tanya Yudha.

"Karena tema pernikahan adikmu berwarna Pink..., menurutku warna biru sangat bagus, jadi..., pakailah warna hitam," jawab Elzia sehingga Yudha merasa gemas.

Yudha tersenyum miring sambil menatap Elzia dengan smirk jahilnya.

"Katakan, kenapa kau menjawab begitu?," tanya Yudha penasaran.

"Karena jika kubilang dari awal pilih warna hitam, maka kau akan memilih warna biru," jawab Elzia.

Yudha terkekeh.

"Bagaimana bisa kau menebak karakterku?."

"Pengalaman!!! Aku punya sahabat baik yang sama menyebalkannya sepertimu jika sedang berbelanja."

Elzia menyindir dengan terang-terangan. Yudha menunjukkan puppy eyes-nya, sehingga mau tak mau Elzia kembali mengikuti langkah pria itu.

"Kau tak ingin membeli sesuatu?," tanya Yudha.

"Tidak!," jawab Elzia dengan cepat.

"Kau tak ingin apapun?," Yudha masih mencoba.

"Tidak mau!!," Elzia bersikeras.

Yudha berhenti mendadak hingga Elzia tak sengaja menabrak punggungnya dan hampir terjatuh. Untung saja Yudha berhasil menangkap tangannya lebih cepat.

"Maaf ya... ."

"Iya..., tak masalah."

"Sebagai gantinya, kau boleh meminta apapun dariku hari ini," Yudha menjebak.

Kedua mata Elzia berbinar saat mendengarnya, Yudha mulai bersemangat melihat hal tersebut.

"Benarkah??? Aku boleh meminta apapun???."

"Ya..., tentu!!! Kau boleh meminta apapun...," Yudha merasa bahagia sekali melihat respon Elzia.

"Aku..., ingin...,"

"Ingin apa sayang??? Katakan... ."

"Ingin pulang!!!."

Senyuman di wajah Yudha luntur seketika. Elzia memasang wajah kemenangan yang sangat luar biasa.

Jebakan untuk membuat Elzia membeli sesuatu, GAGAL TOTAL!!!

Yudha memajukan bibirnya di depan wajah Elzia yang tetap saja datar. Elzia tak peduli.

"Ayolah Kitty!!! Belilah satu saja..., baju, rok, sweater, dasi...," rayu Yudha.

"Dasi??? Untuk apa??? Untuk mengikat lehermu???," tanya Elzia.

Yudha terkekeh.

"Boleh juga..., aku sudah lama memimpikan dirimu yang memakaikan aku dasi setiap pagi sebelum ke kantor," jawab Yudha.

Elzia siap meledak!!!

Yudha memilih untuk segera membayar belanjaannya sebelum Elzia berubah menjadi bom atom. Mereka berdua berjalan keluar dari toko khusus baju pria menuju ke sebuah toko perhiasan.

Seorang pegawai wanita menyambut mereka berdua.

"Selamat siang, ada yang bisa di bantu?," tanya pegawai tersebut.

"Aku ingin mencari satu set perhiasan yang terbuat dari emas putih, untuk kado pernikahan," jawab Yudha.

"Kado pernikahan? Anda akan menikah dengan dia?," tunjuk pegawai tersebut dengan tatapan tak biasa.

Yudha menyadari itu. Sementara Elzia yang sangat tahu diri pun hampir mengatakan sesuatu untuk membantah, namun Yudha menahannya.

"Ya..., aku akan menikah dengannya!!! Memangnya kenapa???," tanya Yudha dengan tegas.

Mrs. Lee (Sequel Of Divia ; Cinta Tak Berbatas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang