PANIC!!!
Divia memarkirkan motornya di halaman parkir kampus, Cassandra turun lebih dulu dan segera menyerahkan helm pada Divia. Mereka berdua berjalan menuju ke arah kantin tempat Elzia sarapan.
Semua mata menatap ke arah mereka. Puteri kedua keluarga Lee - Divia - tiba-tiba saja datang ke kampus tanpa ada kabar terlebih dahulu. Tentunya hal itu membuat beberapa petinggi kampus merasa heran.
Cassandra & Divia Lee
Divia dan Cassandra pun segera duduk di hadapan Elzia ketika mereka tiba di kantin. Elzia pun menutup modulnya.
"Kau tidak sarapan?," tanya Cassandra.
"Aku sudah selesai sarapan, tumben sekali kalian berdua kemari," Elzia merasa heran.
"Kita kan sudah sepakat, maka hari inilah yang dipilih Astrid untuk berhadapan dengan Jessica," jelas Cassandra.
"Kau takkan menyakitinya kan?," Elzia khawatir.
Divia tersenyum manis ke arah Elzia.
"Tenang saja, aku bahkan tak perlu menyentuhnya," jawab Divia.
Seorang pria paruh baya mendekat ke arah meja yang mereka tempati.
"Selamat pagi Nona Divia Lee, ada hal apa yang membuat anda datang ke kampus hari ini?," tanya pria tersebut.
Divia tersenyum dan berdiri untuk menyambut pria tersebut.
"Pak Ismail, panggil saja aku Divia, seperti dulu. Aku ini tetap mahasiswi Bapak, itu takkan berubah," ujar Divia.
Pria itu tersenyum.
"Kau tidak pernah berubah. Ada yang bisa dibantu?."
"Aku hanya ingin bertemu dengan salah satu mahasiswi satu angkatan dengan adikku, tapi dia dari jurusan Tata Bahasa," jelas Divia.
Cassandra dan Elzia pura-pura tak tahu.
"Akan kupanggilkan, kau mau menemuinya di ruangan mana?," tanyanya lagi.
"Di ruangan khusus milik Isabella Maureen Motkhva," jawab Divia.
* * *
Seseorang mengetuk pintu kelas Tata Bahasa saat jam kuliah tengah berlangsung. Selena - Dosen Tata Bahasa - menatap salah satu mahasiswa yang mengetuk pintu tersebut.
"Ada apa?," tanya Selena.
"Ada panggilan khusus untuk Jessica Rinjani," jawab mahasiswa tersebut.
Jessica menatap ke arah mahasiswa tersebut dengan tatapan kesal. Helena dan Mellisa menatap Jessica. Elzia ikut melirik sesaat.
"Siapa yang memanggilnya?."
"Divia Astrid Lee. Dia menunggu Jessica di ruangan khusus milik Isabella Maureen Motkhva."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Lee (Sequel Of Divia ; Cinta Tak Berbatas)
Teen FictionAku melihatmu, bukan karena siapa dirimu, berasal darimana, pantas atau tidak. Tapi aku melihatmu, karena hatiku menginginkan demikian. - Yudha Yudhistira Lee - Aku masih tak mengerti, pertemuan pertama kita bahkan jauh dari kata mengesankan. Bagaim...