2

3K 138 3
                                    

Hari minggu adalah hari yang diciptakan untuk bersantai. Tapi tidak bagi Alexi. Dia harus mencuci pakaiannya yang sudah menumpuk di keranjang. Gadis itu memang mengerjakan apapun sendiri termasuk urusan mencuci baju.

"Ini cucian seminggu gue?" Tanya Alexi sambil menatap keranjang besar yang terisi penuh oleh pakaian kotor.

Alexi menghela nafas. Gadis itu menggulung rambutnya dan mengikatnya dengan karet. "Semangat Alexi!"

Alexi membawa keranjang itu ke kamar mandinya untuk dicampur dengan air yang tadi sudah Alexi campur dengan deterjen.
Dia duduk dikursi kecil dan mulai mengucek bajunya. Sesekali ia bersenandung ria mengikuti alunan musik lewat ponsel yang ia taruh di samping kirinya.

"But you never be alone.
I'll be with you from dusk till dawn.
I'll be with you from dusk till dawn.
Baby, I'm right here."

Alunan musik Dusk Till Dawn milik Zayn Malik ft. Sia terhenti karena panggilan masuk dari ponsel Alexi menghentikannya. Dengan cepat Alexi mencuci tangannya dan mengangkat telepon itu.

"Hallo?" Tanya Alexi membuka percakapan.

"Lo lagi ngapain?" Tanya lelaki itu yang suaranya akrab terdengar. Galang. Dengan cepat, ia menyalakan mode speaker dan menaruh ponselnya kembali di tempatnya dan melanjutkan mencuci baju.

"Nyuci baju. Kenapa?"

"Wah calon istri idaman nih. Xi, keluar yuk?"

"Kemana?"

"Ke pelaminan."

"Siapa yang nikah?"

"Ya kita lah."

"Ogah!"

"Jahat lo! Keluar yuk?"

"Gue lagi nyuci, Galang!"

"Selesainya kapan?"

"Gak tau."

"Gue kesana yah?"

"Ngapain?"

Galang berdecak. "Nangkep ayam di rumah lo."

"Emang gue punya ayam?" Tanya Alexi pada dirinya sendiri.

"Ogeb banget jadi pacar. Ya nga-" ucapan Galang terhenti karena terpotong oleh decakan Alexi.

"Gue ogeb? Nggak ngaca lo?"

Galang terkekeh. "Gue kesana yah?"

"Ngapain?"

"Ya main lah. Gue gabut disini."

"Nggak!"

"Pelit amat sih. Gue gak bakal ngabisin stok makanan lo di kulkas kok."

"Nggak!"

"Apah? Boleh? Oke, gue otw kesana."

"Terserahlah." Ucap Alexi. Tepat sedetik setelah itu panggilan telepon itu terputus. Ia kembali meneruskan pekerjaannya yang sempat terhenti.

Sudah setengah jam Alexi masih berkutat dengan cucian kotornya. Ia menghela nafas lega setelah melihat curiannya yang kini telah di kucek. Sebenarnya ia bisa saja menggunakan mesin cuci yang ada di depan kamar mandi miliknya. Tapi ia lebih suka mencucinya sendiri walaupun ia harus mengorbankan hari liburnya.

Alexi berdiri dari tempatnya hingga sebuah suara mengagetkannya.

"Hooii!" Suara yang lagi-lagi membuat Alexi kaget. Galang. Kini Alexi melotot tajam Galang yang memasang muka tak bersalah.

Galaxi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang