13

1.1K 66 25
                                    

Langit-langit kamar Alexi terasa sama seperti sebulan yang lalu disaat dirinya tak tahu harus melakukan apa di hari Minggu. Gadis itu menolehkan kepalanya ke samping untuk melihat sudah berapa lama ia tertidur dengan posisi terlentang. Dua puluh menit. Galang kemana sih?

Alexi bangun dan menatap dirinya di cermin. Ia berdecak sebal lalu merebahkan tubuhnya kembali di kasur dan memejamkan mata. Bodo amat! Gue mau tidur. Nungguin Galang jemput kek nungguin Letta jadi istrinya Lee Min Ho. Lama!

"Lo tidur?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut yang suaranya sangat Alexi kenali. Galang. Gadis itu memilih diam dan tetap memejamkan mata.

"Berarti batal jalan-jalan?" Galang bertanya entah kepada siapa.

Pikir sendiri! Batinnya berteriak kesal. Ia mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangi Galang.

Suara derap langkah semakin nyaring di telinga Alexi. Gadis itu yakin Galang sedang berjalan kearahnya. "Gue juga mau tidur disini deh," katanya.

Alexi membelalakkan matanya tak percaya. Ia bangkit dan membalik badannya agar dapat melihat lelaki yang berstatus pacarnya itu. "Dasar mesum!"

Galang tertawa kecil. "Kenapa lo bangun sih? Padahal kan kita udah hampir tidur bareng."

Alexi mengambil bantal didekatnya dan melempar benda empuk itu kearah Galang. "Tidur bareng sono sama ketombe gue! Mesum amat sih jadi cowo!"

"Jadi jalan-jalan gak nih?" Tanya Galang setelah memungut bantal yang dilempar Alexi di lantai.

Gadis itu menggedikan bahu nya. "Terserah,"

Galang menaruh bantal itu disamping Alexi. "Oke! Kita jalan-jalan!"

***

Sore itu langit cerah. Alexi dapat melihat semburat jingga yang memenuhi angkasa. Ditemani lagu perfect milik Ed Sheeran yang mengalun indah melalui earphonenya, gadis itu menikmati sorenya duduk di taman kompleks.

"Nih es krim lo,"

Alexi menolehkan kepalanya ke samping dan melihat Galang dengan dua buah es krim ditangan. Tangan gadis itu terulur mengambil salah satu benda dingin itu. "Makasih."

Galang duduk di samping Alexi dan mulai memakan es krim miliknya. "Lo dengerin lagu?" Tanyanya.

Gadis itu mengangguk. Dia mencopot salah satu In-Ear Monitor dan menyerahkannya pada Galang. "Mau?" Tawarnya yang langsung dihadiahi anggukan dari Galang. Lelaki itu dengan cepat memasangnya di telinga.

"Indah ya, Xi?" Lelaki itu menyenderkan tubuhnya ke kursi sambil menengadah ke atas.

Alexi mengangguk tanpa berniat membuka suara. Saat ini ia tengah fokus memakan benda dingin dengan rasa coklat yang dibelikan Galang.

"Lo suka matahari gak?" Galang tiba-tiba menyeletuk bertanya.

Alexi menoleh dan mengernyit heran. "Suka matahari?"

Lelaki itu mengangguk.

"Enggak,"

Galang berhenti menatap Alexi dan menjilat es krim berwarna putih itu. "Tapi gue suka,"

"Kenapa?" Alexi menatap heran lelaki dengan celana jeans berwarna hitam itu. Suka matahari? Aneh!

Galang memperhatikan Matahari yang sebentar lagi akan tenggelam. "Matahari tuh baik banget. Dia ngasih cahayanya ke bulan. Terus, bulan ngasih cahayanya ke bintang."

Galaxi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang