"Lo kenapa dah? Diem mulu perasaan." Thalia bertanya heran. Pasalnya, sejak ia kerumah Alexi empat puluh menit yang lalu, gadis itu hanya diam saat dirinya mengajak bicara.
Alexi menggeleng sambil menatap kosong pena Thalia yang berada di depannya. "Gue gak mau deket-deket Galang."
"Kenapa?"
"Gue gak mau!"
"Lo ada masalah sama Galang?" Thalia mencoba mencari jawaban dari pernyataan Alexi tentang dirinya yang tidak mau berdekatan lagi dengan Galang. Why?
Alexi menggeleng.
"Lah terus?"
"Gue gak mau mati."
Thalia menaikkan sebelah alisnya. Apa hubungannya kematian Alexi dengan Galang? "Maksudnya apa sih? Gak faham gue,"
"Tiap gue deket sama Galang, gue deg-degan mulu." Alexi kini mulai terbuka mengenai masalahnya.
"Ya kan lo makhluk hidup jadi ya lo deg-degan lah."
"Bukan deg-degan itu." Bantahnya keras.
"Jadi?"
"Gini, entah kenapa tiap gue deket sama Galang, jantung gue tuh kaya habis lari maraton tau gak. Cepet banget. Gue gak mau serangan jantung terus gue mati. Gue gak mau!" Ujar Alexi yang dihadiahi tawa yang menggema dari Thalia.
"Lo jadi bocah polos amat ya," ucap Thalia di sela tawanya. Sedetik setelah itu, dia tertawa lagi.
Alexi menjambak rambutnya frustasi. "Gue harus gimana, Tha? Gue bingung."
Setalah tawanya mereda, Thalia menatap intens gadis bercelana traning sekolah itu lalu berdecak. "Lo bingung kenapa?"
"Di satu sisi, gue harus ngejalanin misi yang udah Kinar dan Letta buat. Tapi disisi lain, gue gak mau jantungan tiap gue ketemu Galang."
Thalia menepuk dahinya pelan. "Tujuan misi lo itu apa sih?"
"Mana gue tau. Tanya aja sama mereka." Alexi menenggak air di depannya tandas. Tenggorokannya terasa kering akibat penjelasan panjang yang ia lontarkan untuk Thalia.
"Lo yang ngejalanin misi ini, tapi lo gak tau apa tujuannya?"
Alexi menggeleng.
"Lo itu lemot apa bego? Heran gue sama lo,"
Alexi nyengir kuda. "Dua-duanya,"
Respon yang diberikan Alexi membuat Thalia memijit pangkal hidungnya. Ia benar-benar tak faham dengan gadis bermarga Legrant didepannya ini.
"Eh bentar dah," celetuk Alexi tiba-tiba.
"Apaan?"
"Tujuan gue ngejalanin misi yang dikasih Kinar ama Letta itu buat bikin Galang peka kan?"
Thalia menjentikkan jarinya. "Lah itu tau. Hancur dah rencana gue kali ini."
"Rencana apaan?"
"Rencana buat ngeloak otak lo. Daripada gak kepakai, lumayan kan. Buat beli kouta Telkomnyet."
"Gak kepakai nenek lo salto! Otak kecil gue tuh masih berfungsi dengan baik." Ujar Alexi setelah sebelumnya ia menoyor kepala temannya itu.
Kekehan geli yang Thalia keluarkan menggema di kamar Alexi. "Gue mau pulang lah,"
"Eh, jangan pulang dulu!" Sergah Alexi cepat.
"Bodo! Pokoknya gue mau pulang,"
"Gue gak mau nganter lo pulang sebelum lo jawab pertanyaan gue." Alexi mengintimidasi gadis itu sambil mengarahkan telunjuknya ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxi [Completed]
Dla nastolatków"Kalo lo udah jadi pacar gue, bakal gue pastiin lo ganti status," ucap Galang tiba-tiba memecah keheningan. "Jadi apa?" Alexi bertanya setelah ia membalikkan tubuhnya menghadap lelaki itu. "Jadi istri gue." Jawabnya sambil menunduk dan menatap tepat...