sepuluh

4.1K 135 3
                                    

2 hari sudah berlalu sejak insiden malam itu.
Hari ini Avreya dan Radika sudah kembali dari puncak.
Karena besok mereka sudah harus kembali bersekolah.

"aaaaahh reretttt kangennnn" Avreya menerjang Avreta yang baru saja membukakan pintu untuknya.

"alay dasar, mana oleh-oleh gue" todong Avreta begitu Avreya melepaskan pelukannya.

"ishh, lo bukannya nanya gimana gue baik-baik nggak, diapa-apain nggak sama dika, ini malah minta oleh-oleh..." Avreya mendengus kesal.

Dengan tanpa dosanya Avreta menertawakan Avreya."di apa-apain juga gue iklas ..." 

"ehh,,, mulut dikondisikan ya!" Avreya mengangkat jari tengahnya di hadapan Avreta.

"nih jari juga dikondisikan " Avreta menurunkan jari tengah Avreya dan berlalu menaiki tangga.

"AVRETA BRENGSEKAYYYY" teriak Avreya kesel.

Sementara Avreta hanya tertawa di sepanjang jalanya menuju kamar.

Sampai di kamar Avreta berdiri mematung dibalik pintu kamarnya. Dadanya bergemuruh, pandangannya mulai mengabur seiring melelehnya cairan bening dari kedua sudut matanya.

"ini gak bener ta, ini gak bener(!)" kata Avreta dalam hati meyakinkan dirinya sendiri.

Avreta menepuk dadanya dengan keras, berharap melegakan sedikit rasa sesak disana."lo gak boleh cinta sama dika, gak boleh. Dia punya Avreya, dia punya sodara lo sendiri ta, gak boleh"

Avreta merapalkan kalimat itu dalam pikirannya hingga hati dan pikirannya lelah dan tanpa sadar Avreta tertidur di depan pintu.

Waktu sudah menunjukan pukul 07.00 WIB.
Avreya mengetuk pintu kamar Avreta bermaksud mengajaknya untuk makan malam.

Tok...tok...tok

"ta, makan malem yuk," ajak Avreya di balik pintu.

Merasa ada yang memanggil Avretapun tersadar, dan merasakan pegal di seluruh tubuhnya. Tentu saja karena dia tertidur di depan pintu kamar.

Dengan wajah lesu Avreta membuka pintu, dan mendapati Avreya berdiri disana. "hamm...bentar gua mandi dulu, lo duluan aja"

"dasar kebo, jam segini baru bangun , ya udah mandi sono, GPL" ucap Avreya sinis.

"halah kayak lo gak kebo aja," sindir Avret  telak.

"haishhh,,,buka aib orang aja lo"

"haha,,,udah sono gua mau mandi" usir Avreta dengan sedikit mendorong Avreya dan memutar tubuhnya.

"iya iya,,,cepetan gue tunggu di ruang Makan." kata Avreya mengingatkan.

Makan malam berlalu dengan canda tawa disela-sela mereka makan. Meski hanya berdua itu tidak mengurangi rasa hangat di meja makan.

Dari kecil Acreya dan Avreta memang selalu kompak, mereka hampir tidak pernah berselisih paham dan marahan. Mereka selalu tau apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perselisihan.

Seperti saat ini, disaat Avreta mungkin memyukai Radika, namun dia tidak mengungkapkannya karena dia tau sebenarnya Avreya juga punya rasa yang sama meski Avreya berulang kali berkata bahwa ia tertarik pada Anzhel.

Sebagai seseorang yang berbagi rahim dan tumbuh bersama tentu ada ikatan batin antara mereka dan Avreta kini merasakannya. Sudah hal biasa baginya mengalah. Ini hanya sebagian kecil hal yang dia relakan, begitupun dengan Avreya. Sudah banyak hal yang dia relakan untuk Avreta hingga saat ini. Karena kuluarga adalah yang utama bagi mereka.

***

Pagi ini seperti biasa Avreya dan Avreta harus menjalani aktivitas sekolah. Berhubung hari libur sudah berakhir.

"re, cepetan nanti kita telat.." teriak Avreta dari bawah tangga.

"bentar lagi nyari buku,," balas teriak Avreya dari kamar.

Setelah berkutat mencari buku selama 5 menit, akhirnya Avreya menemukannya. Dengan cepat Avrey mengambil buku itu dan menyambar kunci mobil disamping tempat tidurnya.

30 menit berlalu, kini Avreya dan Avreta tiba di sekolah dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan yang merdeka bersat...eh gua malah baca pembukaan UUD'45. Gimana dah lu thor ? Hadehh!

Reya dan Reta berjalan beriringan menuju kelas.
Sepanjang koridor banyak yang menyapa mereka, sekedar mengucapkan selamat pagi.

"Reya Reta" teriak Alexa sambil melambai-lambai di udara.

Reya dan Reta tersenyum menanggapi panggilan Alexa dan menghampiri Alexa.

"kenzi mana ?" tanya Reya.

"dia masih di Ausie sama ortunya. Katanya ada acara keluarga gitu." jelas Alexa ditanggapi Duo A dengan menganggukan kepala.

"ya udah yuk keles lex," Reya menggandeng tangan Alexa .

"kita duluan ya ta, dah" Alexa melambaikan tangan pada Reta.

"yoiii,," balas Reta dan berbelok menuju lorong kelasnya.

Sesampainya dikelas Avreya tidak melihat kehadiran Radika.

"ah pasti dia bolos..." desah Avreya dalam hatinya.

Sementara di kelas Avreta dia sedari tadi hanya mengintip dibalik jendela kelasnya. Dia merasa sedikit takut untuk masuk kelas dan bertemu Anzhel.

Avreta masih setia mondar mandir dan berdiri gelisah di depan kelas, tak urung banyak teman kelasnya yang menegurnya dan hanya di jawab dengan senyuman oleh Avreta.

Jam sudah menunjukan pukul 07.30 tandanya bell masuk akan berbunyi. Dan benar saja, "teeeeetttttt....."

Dengan sangat terpaksa Avreta memasuki kelas dan duduk tegang di samping Anzhel.

Tangannya dingin sedingin es, tubuhnya bergetar , matanya memandang kemana-mana, dahinya mengeluarkan kringat, bibirnya pucat pasi.
Fix!Avreta GROGI .!!!

Sementara Anzhel hanya diam tanpa Expresi seperti biasanya.

Guru yang mengajar melihat gelagat Avreta yang tidak wajarpun berusaha menegur Avreta, "Avreta apa kamu sakit,?" tanya Sang guru.

Avreta gelagapan menanggapi pertanyaan sang guru, sementara semua teman-teman Avreta sudah menoleh kearah Avreta duduk.

"e...eng..enggak bu, sas..saya gapapa" jawab Avreta bergetar.

"kamu serius ? Sepertinya kamu sakit," kata Ibu Guru dengan penuh selidik.

"Serius buk, saya gapapa" sangkal Avreta lagi namum kinj lebih tenang.

"baiklah, kalau kamu tidak sakit, kita lanjut pelajaran hari ini," kata sang Guru, kemudian melanjutkan kembali penjelasannya yang tadi sempat tertunda.

Semua siswa memperhatikan pelajaran dengan Khidmat, kecuali Avreta yang masih saja gelisah meski tidak terlalu terlihat.

Hingga akhirnya bel tanda istirahat berbunyi membuat Avreta lega selega-leganya.
Seperti dia baru saja bebas dari penjara yang sangat mencekam.
Dengan cepat Avreta pergi meninggalkan kelas, dan bergabung dengan Avreya dan Alexa.

*********

Mueeehhhhhh

Kita ketemu lagi guyssss

Update lama ya aku ? Hahah maafkan aku lagi sibuk banget ini.

Udah gitu libur cuma 1 minggu doang.

Habis libur msuk skolah udah gitu fullday school lagi. TEPAR DEH.

Asli nanggung banget padahal udah kelas 3.

Okelah cukup curhatnya, makasih buat yang setia nunggu
Jangan lupa vote dan comment.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

My Bad Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang