"Avreya gimana ?"
Radika mengalihkan pandangannya pada Rubi.
"maksud loh ?" tanya radika dengan mengerutkan keningnya.
Rubi menepuk keningnya pelan,"ampun dah,"
Sementara Cello hanya geleng - geleng kepala sambil memijit pelipisnya.
Ini disini Radika yang goblok apa emang Rubi yang kelewat pinter coba ?
"bukannya lo suka sama Avreya ?" Cello menepuk pundak Radika.
Radika terdiam dengan pertanyaan Cello. Dia baru tersadar bahwa selama kehadiran Agatha, Radika seolah melupakan Avreya.
Ya Tuhan, bunuh aja Radika Tuhan. Maruk banget emang jadi cowok. Ganteng sih, tapi gak serakah juga dong, Masyaallah.Radika terlihat panik setelah mengingat Avreya. Dia bingung harus bagaimana nanti menjelaskannya pada Avreya.
Bagaimana jika nanti Avreya marah padanya ? Bagaimana jika Avreya tidak mau mendengar penjelasannya ? Bagaimana kalo Avreya gak mau lagi ketemu sama Radika ?
Sungguh Radika gelisah memikirkan kemungkinan terburuk dari hubungannya dengan Avreya.
Meski mereka hanya teman, tapi Radika sayang pada Avreya."kalo khawatir ya samperin, trus jelasin ! Bego kok di pelihara," celetuk Rubi.
Tanpa pikir panjang Radika langsung beranjak pergi meninggalkan Rubi dan Cello.
Radika mengendarai mobilnya dangan kecepatan di atas rata - rata. Meski banyak sekali yang menyumpahi dirinya karena ugal - ugalannya, Radika tidak perduli yang penting dia segera sampai di rumah Avreya.
Setelah 30 menit perjalanan yang penuh ketegangan, akhirnya Radika tiba di rumah Avreya.Ting tong ting tong
Radika menekan bell di smping pintu rumah Avreya. Tak lama kemudian pintu pun terbuka.
"eh, dik" sapa Avreta.
"reya ada gak ta ?" tanya Radika langsung pada intinya.
"ada noh, masuk aja" Avreta membuka pintu lebih lebar agar Radika dapat masuk kedalam rumah.
Radika berjalan menuju ruang tamu, di susul Avreta di belakangnya.
"bentar gua panggil reya dulu, lo duduk aja disitu" Avreta menunjuk sofa yang berada di ruang tamu tersebut.
Radika sendiri hanya nurut saja di suruh duduk oleh Avreta.
"dik," suara itu membuat Radika yang tadinya fokus pada TV, langsung mengalihkan pandangannya kebelakang.
Disana, Avreya berdiri memandang dirinya dengan raut tidak bersahabat.
Ya Radika cukup paham, kalau Avreya pasti kesal padanya karena dia tidak menceritakan apapun perihal Agatha, dan bahkan selama ada Agatha Radika sama sekli belum pernah menyapa Avreya. Seakan - akan Radika melupakan keberadaan Avreya di muka bumi ini.
Avreya berjalan mendekati Radika dan duduk di depan samping Radika, "tumben lo kesini,?" tanya Avreya sedikit judes.
"nyamperin sahabat sendiri ga boleh emang ?" tanya Radika menggoda.
Avreya menaikan alisnya,"masih inget toh kalo kita sahabatan ? Kirain udah lupa," ucap Avreya sarkas.
Radika menarik tangan Avreya dan menggenggamnya erat, "maaf beberapa hari ini gua ngabaiin lo, tapi gua gak maksud buat ngelakuin itu ke lo re, suer !" ucap radika meyakinkan Avreya.
"jelaslah lo lupa sama gua, orang udah punya pacar baru." Avreya membuang mukanya kesamping, tapi tak menarik lepas tangannya dari genggaman Radika.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Friend
Novela JuvenilAvreya Quenna -terdengar klise memang jika tidak ada perasaan lebih antara sahabat yang berbeda kelamin. Yah, aku mencintai sahabatku sendiri meski aku baru menyadarinya sekarang, dan harapanku adalah bisa mendapat sekali lagi kesempatan untuk bers...