delapan belas

827 23 1
                                    

Hari ini Kenzi, Alexa dan Avreya duduk bertiga disalah satu meja di kantin. Mereka tidak bergabung dengan Radika, Cello dan Rubi.

Alasannya sudah jelas bahwa Radika dan Avreya sedang terlibat dalam suatu permasalahan. Masalah yang sebenarnya tidak jelas apa masalahnya.

"Gue masih kaget sampe sekarang kalo lihat si dika" kata Alexa sambil menatap meja diseberang tempat Radika dkk duduk.

"Sama lex, gak radika banget tauk"_tambah Kenzi.

"Mana kalo rapi gitu, dia makin cakep lagi"

"Kok, omongan lu bener sih lex! Si dika gak kelihatan kucel dan dekil sama sekali"

"Wah, ngga salah ya dulu gue sempet naksir doi"

"Gue setuju sama lo"

Brakkkkk

Seketika pandangan Kenzi dan Alexa ke Radika teralihkan. Keduanya menatap Avreya bingung.

"Gue balik ke kelas dulu!" setelah mengucapkan kalimat itu, Avreya langsung berdiri dan meninggalkan Kenzi dan Alexa yang masih tidak paham dengan situasi saat ini.

Mereka ingin mencegah Avreya tapi sudah terlambat. Avrey sudah menghilang dari kantin. Setelah kepergian Avreya, Kenzi dan Alexa memutuskan untuk duduk bergabung dengan Radika dkk.

"Geseran dong Cell" kata Kenzi dan Alexa.

Dengan enggan Cello menggeser duduknya kesamping kanan agar si dua cewek itu bisa duduk.

"Avreya mana?" bukan suara Radika, tapi suara Rubi.

Radika masih asyik memakan baksonya dengan perlahan dan tenang. Tidak menghiraukan teman-temannya, serasa kantin milik berdua yang lain cuma minta-minta. 

Iya berdua sama bakso dimangkoknya.

"Udah balik duluan ke kelas, marah kayaknya dia mah" jawab Radika.

Semua mata tertuju pada Radika.

"Eh... Ngapain lo pada ngeliatin gue ?"

"Tau dari mana lo Reya udah balik ke kelas? Kan bisa aja tuh dia ke uks, ke toilet" tanya Kenzi penuh selidik.

Radika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Lalu dengan gerakan cepat Radika pergi dari kantin.

"Gue duluann." ucap Radika cepat sambil berlari menuju kelas.

Sementara itu keempat manusia yang masih setia duduk di kantin melongo tidak percaya.

"Kok-" ucap Alexa tersendat.

"Si dika kok tau?" tanya Kenzi bingung.

"Jangan-jangan radika ada keturunan cenayang?!" ucap Cello.

"Atau dia adiknya Royko Kuchiyose ?" tambah Rubi.

"Yang mana aja boleh" sahut Alexa sambil menarik mangkok bakso yang masih ada isinya dari depan Cello.

Cello yang menyadari gerakan Alexa langsung saja menoleh kearahnya,"Bang-ke!!"

Alexa menyengir tanpa dosa dan terus mengunyah bakso yang sudah masuk kedalam mulutnya. Sementara Kenzi dan Rubi hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya.

***

Radika berlari sepanjang koridor menuju kelasnya. Dia sam sekali tidak memperhatikan dan menabrak siswa-siswa lain.

Memang aneh si Radika ini. Padahal biasanya dia marah-marah kalo sampe ada yang nyenggol dia di koridor. Eh ini malah dia sendiri yang nyenggolin badan.

My Bad Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang