10. Andrew ✅

2.9K 119 7
                                    

Kini Ansel dan Kayla telah sampai di Rumah Kayla, awalnya Ansel menolak untuk masuk ke area rumah Kayla, tapi karena Kayla memaksa akhirnya Ansel pun luluh dan mengikuti kemauan Kayla.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah, dan melangkahkan kakinya menuju ke arah ruang tamu. Kayla bisa melihat bahwa Kenzo sedang menonton tv walaupun buku ada di meja dan berserakan.

"Sel, lo tunggu sini dulu ya gue ambilin P3K." ucap Kayla membuat Kenzo menoleh ke arah suara Kayla.

Kayla menyembunyikan tangannya ke belakang dan berlari ke arah belakang. Kenzo menatap Ansel seakan ia pernah melihat Ansel sebelumnya.

"Lo siapa?" tanya Kenzo tanpa basa-basi sedikitpun. Ia merapihkan buku-bukunya yang berserakan dan mempersilahkan Ansel untuk duduk.

"Gue Ansel, temen sekolahnya Kayla." jawab Ansel atas pertanyaan Kenzo tersebut.

"Oh," Ansel tidak heran jika Kenzo tidak banyak bicara, karena Kayla awalnya tidak banyak bicara padanya.

"Iya,"

"Lo kenapa bisa kayak gitu? Tawuran?" tanya Kenzo dan Ansel merasa bahwa Kenzo mulai berpikiran negatif pada dirinya.

"Bu-"

"Dia yang ngebantuin gue, jangan berburuk sangka deh. Kalau ga ada dia ga tau deh gue bakalan gimana." ucap Kayla dan menaruh P3K di meja, mata Kenzo melihat bekas luka yang ada di tangan Kayla. Ia langsung memegang tangan Kayla dan melihat dengan jelas bekas luka tersebut.

"Siapa yang bikin lo luka kayak gini?" tanya Kenzo tetapi Kayla tidak menjawabnya dengan jujur.

"Bukan siapa-siapa," jawab Kayla dan menunduk. Ia tak ingin Kenzo tahu jika ia berbohong.

Kenzo berdiri dan melihat jika luka yang ada di tangan Kayla, itu luka baru.

"JAWAB KAY, SIAPA YANG LAKUIN INI!" ucap Kenzo membuat Kayla tersentak kaget dan akhirnya menatap wajah kembarannya itu.

"ANDREW ..."
Kayla menatap Kenzo dengan memperlihatkan wajah dendamnya kepada Andrew. "dia yang bikin luka ini sama gue."

Perkataan Kayla itu pun membuat Kenzo melepaskan genggaman tangannya dan berjalan pergi. Kayla menghela nafasnya dan akhirnya duduk di samping Ansel.

"Sorry ya, Kenzo emang gitu orangnya." ucap Kayla dan mulai membuka kotak P3K itu.
Ansel mengangguk mengerti dan tersenyum.

"Itu tandanya dia sayang sama lo Kay, gue ngerti kok. Gue bakalan kayak gitu kalau adik gue diapa-apain sama orang. Tapi sayangnya gue ga punya adik hehehe." ucap Ansel membuat Kayla terkekeh pelan, sembari membersihkan luka Ansel.

"Makasih ya Sel, lo udah bantuin gue lepas dari orang itu."

"Santai aja," jawab Ansel dan ia melihat sosok Kenzo kembali dan sudah rapih dengan jaketnya. Kayla mengikuti tatapan Ansel dan melihat Kenzo disana.

"Lo mau kemana?" tanya Kayla kepada Kenzo yang sudah rapih.

"Mau bunuh orang," ucap Kenzo malas jika ia ditanya dia akan kemana.

"Jangan macem-macem lo Kenz!" ucap Kayla membuat Kenzo terkekeh pelan.

"Gue mau ketemuan sama Oliver, ga usah mikir macem-macem."

"Oh mau ketemu dia," ucap Kayla dan mengangguk mengerti.

"Ya, btw gue titip Kayla ya, siapa nama lo?" ucap Kenzo lupa nama Ansel.

"Gue Ansel," jawab Ansel dan Kenzo pun menjentikkan jarinya.

"Nah iya, Ansel. Gue titip Kayla ya." ucap Kenzo sembari menampilkan senyum khasnya. Walaupun tidak menunjukkan senyuman yang lebar, tetapi ada tarikan dari sudut bibirnya.

Scared to Be LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang