13. Confundido. ✅

2.5K 133 3
                                    

Ansel's Pov

Sudah hampir dua hari aku menenangkan diri, tetapi tetap saja aku masih mengingat kejadian malam itu. Shit! Apa yang harus ku perbuat agar ingatan jelek itu pergi dari pikiranku. Apa perlu aku harus amnesia agar bisa melupakan itu semuanya?

Benar jika semua orang yang sedang patah hati selalu putus asa dan ada keinginan untuk melenyapkan dirinya sendiri, itu memang benar adanya.

Kini aku harus mampu menerimanya dan menjalankan hari-hariku yang baru dengan status jomblo kembali. Toh di dunia ini tidak hanya ada dia saja, masih banyak gadis yang bisa saja memikat hatiku kembali tapi sepertinya tidak untuk sekarang aku harus fokus pada penyembuhan hati dan setelah itu ku serahkan pada Tuhan saja.

Aku kini tengah berjalan di jalanan Jakarta yang ramai dengan pengguna sepeda motor atau mobil, aku memilih berjalan dengan hoodie yang melekat di tubuhku dan mengikuti langkah kakiku pergi entah kemana. Aku hanya ingin ketenangan sekarang.

Aku mendengar suara orang bertengkar di jalan karena ketidaksengajaan, aku melihat sepasang kekasih bercengkrama, aku melihat kendaraan yang berlalu lalang.

Aku memberhentikan diriku di tempat penjual pecel ayam dan memesan satu porsi untukku, berjalan menyusuri jalanan semalam ini membuatku lapar.

POV off.

****

Gadis ini tengah senang saat melihat badut menyerupai Santa Claus berjalan ke sana kemari mencari seseorang yang ingin berfoto bersama, ia menarik tangan ayahnya dan mendekati badut itu.

"Kau ingin apa Kayla?"

"Ayo foto bersama dengannya Dad, baru kita lanjutkan acara belanja ini, ayolah Dad ayolah." Kayla menarik Daddy-nya semakin mendekati badut itu tetapi badut itu berjalan menjauh membuat Daddy-nya menghela nafas lega.

"Yahh, malah pergi. Ga asik nih padahal Kayla mau foto bareng loh sama mereka, terus Dad juga deh." ucap Kayla kesal karena orang itu pergi.

"Kurang beruntung itu haha, yaudah kamu mau kemana lagi. Kasihan Kenzo sama Mom di rumah berdua, kita malah asik-asik di sini." ucap Daddy-nya tetapi Kayla malah tersenyum kemenangan jika membayangkan betapa membosankan nya di rumah, apalagi Kenzo dan Mom kebiasaanya adalah membaca. Huft pasti hari itu akan membosankan.

Saat tau Daddy-nya akan pulang ke Indonesia, Kayla langsung bersiap dan duduk di teras rumahnya menunggu kemunculan Daddy-nya, saat Daddy-nya tiba tanpa menunggu acara say hi, Kayla menarik Dad-nya dan berakhir disini di Mall. Mereka, lebih tepatnya Kayla mengajak Dad-nya ke Mall untuk menemaninya belanja.

"Dad mau Starbucks or Quickly?" tanya Kayla kepada Daddy-nya saat di perhadapkan pada dua minuman kesukaannya.

"Terserah sajalah, Dad sudah meminum kopi di Jet tadi. Dad tidak ingin banyak minum kopi."

"Baiklah, ini saja berarti." ucap Kayla dan memesan 2 Quickly dan memberikannya pada Daddy-nya.

"Daddy berapa hari di Indonesia? Lama kan Dad?" tanya Kayla sembari berjalan ke arah luar.

"Hmm, i think just two weeks honey." ucap Dad-nya dan Kayla pun memasang wajah kecewa.

"Yahh, masa cuma dua minggu padahal Kayla punya rencana nih bakalan liburan ke Perth bareng, ke penthouse Dad yang dulu itu, yang Daddy bilang pemandangan di sana itu indah banget, sekalian kita ketemu sama Aunty Lexa sama Uncle Arya. Ah ya sama Kak Valent yang ganteng itu." Daddy Kayla tertawa saat mendengar ucapan Kayla bagian menyebutkan kakak sepupunya dengan kata 'Ganteng'

"Kamu ini masih ingat emang sama wajahnya Kak Valent?" tanya Daddy-nya membuat Kayla mengambil handphonenya yang ada di tas kecilnya dan mencari foto Kakak sepupu tersayangnya itu.

Scared to Be LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang