Epilogue~✅

4.3K 116 1
                                    

2 tahun kemudian.

"Kayla, ya ampun jangan terlalu capek."

"Kay, biar bibi yang beresin."

"Ya ampun Mom, Kak Izzie. Kayla cuma cuci piring bekas makan Kayla aja, ini ga capek serius." ucap Kayla menenangkan Ibu mertua dan kakak iparnya yang sangat overprotektif padanya.

"Iya cuma cuci piring yang kita lihat, yang lainnya ga tau. Ingat Kay kandungan kamu, udah mau lahir jangan capek-capek." ucap Izzie membuat Kayla terkekeh pelan.

"Iya Kak, ga ak-aw! Argh." Kayla memegang perutnya dan merasakan sakit yang amat dalam.

Agustine melihat di arah kaki Kayla mengalir cairan.

"Izzie, siapkan mobil! Kayla akan melahirkan." Agustine membantu Kayla berdiri dan membawa ke mobil.

Izzie menyiapkan mobil dan membukakan pintu mobil saat Kayla dan Agustine sampai di pekarangan rumah Ansel. Saat Kayla masuk ke dalam mobil dengan ibunya, Izzie menutup pintu mobil dan berlari ke arah kemudi. Ia menjalankan mobil itu dengan cepat tetapi masih melihat rambu-rambu lalulintas.

"Sakit sekali Mom." ucap Kayla tidak bisa menahan rasa sakit yang ada di perutnya.

"¿Puedes conducir este auto más rápido? Izzie." Agustine gemas dengan anaknya yang mengendarai mobil yang menurutnya sangat pelan.

"Ansel." ucap Kayla mencari handphonenya dan menelfon Ansel.

'Halo'

Kayla meringis, tangannya memegang baju yang ia pakai. Agustine mengambil handphone yang ada di tangan Kayla dan berbicara pada anaknya.

'Kau ada dimana, Sel?'

'Di kantor, tadi ada masalah jadi aku harus pergi ke kantor.'

'Mama dan Izzie akan membawa Kayla ke RS **** dia mau melahirkan, cepat datang dia membutuhkanmu.'

'Oke'

Mobil yang dibawa oleh izzie pun masuk dalam pekarangan rumah sakit, Izzie keluar dari mobil lalu meminta suster mengambilkan Ranjang pasien untuk Kayla.

Di waktu yang sama Alicia berjalan melewati koridor rumah sakit dan tidak sengaja melihat Izzie dan Kayla yang tengah dibopong untuk ditidurkan di Ranjang Pasien.

"Ya Tuhan, Kayla!" Alicia menghampiri Kayla dan bertanya apa yang terjadi sebenarnya.

"Kayla akan melahirkan." ucap Izzie dan Alicia pun mengangguk laku membantu para suster mendorong ranjang Kayla menuju ruang bersalin.

Kayla memegang baju yang ia pakai dengan sangat erat, air matanya terus mengalir membasahi pipi Kayla. Di saat didorong masuk ke ruang bersalin Kayla memanggil nama Ansel, tetapi Ansel belum juga sampai di rumah sakit.

Alicia meninggalkan Izzie dan Agustine untuk mencari dokter yang akan menangani Kayla nantinya.

Izzie berjalan bolak-balik, di depan ruang bersalin Kayla, ia juga menantikan kedatangan Ansel. Ibunya kini tengah menelfon keluarga yang lain agar bisa datang ke rumah sakit.

Tidak lama seorang dokter bersama dengan Alicia masuk ke dalam ruang bersalin, lalu mengecek keadaan Kayla di dalam.

"Saat kau datang akan ku tempeleng kau Ansel." ucap Izzie geram karena Kayla tengah kesakitan di dalam dan Ansel belum ada tanda-tanda kedatanganya.

Izzie melihat Alicia menghampirinya lalu menghela nafas perlahan.

"Ansel mana?" tanya Alicia dan dijawab gelengan oleh Izzie.

Scared to Be LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang