15. Madrid?✅

2.5K 108 4
                                    

Keesokan harinya adalah hari termenegangkan menurut siswa RIS, karena mereka akan mendapatkan hasil dari kerja kerasnya selama 6 bulan di sekolah.

Kayla kini ditemani oleh Daddy-nya untuk mengambil hasil dari sekolahnya, Kayla menelan salivanya takut. Karena jika wali kelasnya membocorkan kejadian bolos waktu itu bisa gawat. Karena ini bukan Mommy yang bisa diberikan 1001 alasan, ini Daddy-nya yang peka sekali akan situasi.

Kayla kesal karena Kenzo sudah membawa Mommy-nya pergi untuk mengambil hasilnya, padahal tadi malam mereka sepakat jika Kayla akan bersama Mommy dan dia bersama Daddy tapi kenyataanya malah sebaliknya.

Kayla masuk kedalam kelasnya yang terlihat sudah banyak ibu-ibu yang menunggu. Daddy dan Kayla kini duduk di bangku Kayla dan bangku Alicia.

"Halo Om, hai Kay." sapa Alicia dari arah pintu kelasnya bersama dengan ibunya di belakang.

"Hai Alicia," jawab Daddy Kayla.

"Al, mana Nesha?" tanya Kayla saat Alicia dan ibunya duduk di bangku depan Kayla.

"Itu sama bu Yuni, dia minta tolong Nesha sama Roy ambil raport di ruangan guru. Tadinya mau nyuruh lo, tapi lo ga ada. Tadi mau sama gue tapi keburu mom telfon gue suruh jemput di gerbang." jawab Alicia membuat Kayla mengangguk paham, ia merasa deg deg an sekarang, karena kedatangan siswa baru beberapa bulan lalu ini membuat Kayla gelisah. Siswa itu terlihat pandai bahkan Kayla merasa kecil jika siswa itu sudah berpidato atau memberikan usulan saat kerja kelompok.

"Lo kenapa dah Kay, kayak cemas gitu." tanya Alicia yang menyadari perubahan raut wajah Kayla.

"Gue takut aja nilai gue turun." jawab Kayla membuat Alicie terkekeh pelan.

"Ga akan, otak encer gitu masa nilainya turun. Gue jamin nilai lo itu menakjubkan semua apalagi Matematika, Fisika, Jepang, Inggris. Gausah di ragukan lagi." ucap Alicia tidak meragukan sahabatnya itu, ia merasa Kayla terlalu takut dan terlalu cemas.

"Tapi Al, lo tau kan Roy itu gimana. Dia pinter banget Al, gue merasa kecil anjirr kalau dia lagi presentasi gitu." ucap Kayla bersamaan dengan Nesha dan Roy yang membawa Raport mereka dan menaruhnya di Meja.
Nesha berjalan ke arah Kayla dan menaik turunkan alisnya.

"Asiklah Kayla, traktiran jangan lupa yak." ucap Nesha dan duduk di samping ibunya.

"Kayla, tolong bantu ibu ya." ucap Ibu Yuni selaku wali kelasnya, Kayla berjalan maju kedepan dan melihat daftar hadir yang telah adam

"Baiklah, selamat pagi saya wali kelas 11 IPA1 mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak/ibu yang telah hadir disini. Saya sebagai wali kelas di sini merasa sangat bangga karena memiliki siswa-siswi yang sangat baik dan cerdas. Hasil yang mereka dapatkan sangat membuat saya bangga dan terus bangga pada mereka semua. Mungkin sekian kesan dari saya sekarang kita akan mulai mengambil hasilnya." ucap Yuni dan duduk di mejanya.

"Alicia Derinne Callie," ucap Kayla membaca Absen atas nama Alicia sahabatnya.

Kayla melihat Alicia dan Ibunya maju kedepan dan mengambil hasilnya, ia mendengar penyampaian wali kelas kepada Alicia.

"Selamat Alicia kamu peringkat ketiga." ucap Yuni membuat Alicia tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada gurunya.

Kayla tersenyum kepada Alicia seakan berkata 'Semangat Al'

Kayla terus membacakan nama-nama teman-teman kelasnya satu persatu, sampai pada akhirnya namanya sendiri yang akan disebutkan.

"Kayla Felicia Jonnas," ucap Kayla menyebutkan namanya sendiri dan Daddy Kayla pun maju kedepan. Kayla duduk di depan gurunya dengan tangan yang sangat dingin.

Scared to Be LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang