3. Kenzo. ✅

5.3K 218 0
                                    

"Don't look at something with a single point of view." -unknown

Scared to be lonely (3)

Kini Kayla berjalan ke dalam rumahnya dengan menunduk, entahlah perasaannya campur aduk saat tiba di rumahnya sendiri. Kayla membuka pintu rumahnya dan melihat seseorang berdiri tepat di hadapannya dengan wajah tak mengenakan.

"Habis darimana lo?" suara itu membuat Kayla mendongakkan wajahnya dan menunduk lagi. Orang itu terlihat marah karena tangannya terlihat mengepal keras.

"Ikut gue sekarang!" ucapnya lagi dan akhirnya Kayla pun menghela nafasnya dan mengikutinya ke mana ia pergi.

Ia berjalan sembari menyusun kata-kata untuk menjawab pertanyaan beruntun tadi, tetapi dia pun tidak bisa berbohong begitu saja karena yang ia hadapi adalah kucing garong. Sekali salah tetap salah, kalau membantah malah kena geplak dan itu sakit walau ga berdarah.

Kayla duduk di sofa dan mendongakkan wajahnya berani menatap dia.

"Lo habis darimana Kay?"
Kayla menghela nafas lagi.

"S-sekolah" ujarnya dengan nada gugup karena tatapan dia sangat tajam.

"Sekolah? Kenapa kalau sekolah gue jemput lo ga ada. Gue tanya ke Nesha lo itu seharian ga di sekolah. Itu namanya Sekolah ya Kayla?" tanya-Nya kepada Kayla sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Em-iya iya gue bolos tadi, tapi gue bukan bolos karena malas belajar. Gue bolos karena tadi sampe sekolah pager udah di tutup, itu lagi si kumbel itu ga mau bukain pintu, gue kan baru sekali telat tapi kena sanksi ga boleh masuk, terus yaudah gue nunggu guru siapa tau ada yang kasihan sama gue. Tapi ga ada." Kayla menjelaskan kepada dia tetapi dia tetap menatapnya tajam.

"Kenapa ga berusaha buat masuk, bujuk satpamnya. Malah bolos gitu, ini untung baru gue yang tau kalau Mom atau Dad yang tau gimana? Bisa di gantung lo di tengah-tengah peliharaan uncle Bri. Lo mau huh?"

"Ih, apa sih lo Kenzo. Malah takut-takutin orang aja, iya tau gue jatuhnya emang bolos tapi 'kan emang ga dibukain pintunya, lo tau sendiri sekolah gue ga punya tempat buat masuk selain pagar utama." ucap Kayla membela diri.

"Kenapa tadi ga minta gue buat antar lo, biar berangkat bareng."

"Berangkat bareng gimana! Sekolah kita itu beda arah. Gue ga mau ngebebanin lo," ucap Kayla membuat Kenzo duduk di sofa samping dan memijat pelipisnya.

"Lo tau 'kan Kay, Mom sama Dad lagi di Perth. Lo itu tanggung jawab gue kalau lo kenapa-kenapa gue yang bakalan disalahin sama Mom," ucap Kenzo dan diangguki oleh Kayla. Ia juga tahu jika Kenzo sudah diberikan tanggung jawab menjaganya jika Mom dan Dad mereka tidak ada di rumah.

"Tapi Kenz, gue ga mau jadi lemah cuma gara-gara gue itu anak perempuan." ucap Kayla dan berbaring di sofa berbentuk L itu.

"Okey itu masalah selesai, gue mau tanya sama lo cowok yang antar lo balik siapa?" tanya Kenzo

"Ansel, dia temen gue dan dia juga tadi telat yaudah deh gue dianter pulang sama dia. Dan ya? Kenapa lo pulang cepat?" ucap Kayla dengan akhiran bertanya kepada Kenzo kenapa ia sudah kembali padahal ini masih jam sekolah.

"Rapat, jadi free time di sekolah dan pada mutusin balik semua yaudah balik." ucap Kenzo dan Kayla pun hanya mengangguk mengerti.

"Tapi ingat ya Kay, gue ga mau denger lagi kalau lo bolos dari sekolah. Kalau iya lakuin lagi, bukan gue yang nasehatin lo tapi Daddy langsung." ucap Kenzo lagi dan beranjak dari sofa yang ia duduki.

Kayla menutup wajahnya dengan kedua tangan, ia hanya bisa menghela nafas untuk menenangkan pikirannya.

****

Scared to Be LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang