"Terimakasih telah menunggu Ansel, aku kira kau akan bersama dengan yang lainnya."
"Aku bukan orang seperti itu." ucap Ansel sembari mengacak-acak rambut Kayla.
***
Setelah pengungkapan perasaanya, mereka masih menikmati malam yang terlihat cerah, bintang pun bersinar dan bulan terlihat terang di sana.
Ansel menoleh saat merasakan Kayla tengah menggesekkan kedua telapak tangannya.
"Lebih baik kita masuk, udah mulai dingin disini." ucap Ansel dan ia beranjak dari tempat duduknya lalu mengulurkan tangannya kepada Kayla, Kayla membalaskan uluran itu lalu mereka pun berjalan masuk ke dalam Apartemen.
"Kamu rencana pulang ke Jakarta kapan, Sel?" tanya Kayla kepada Ansel.
"Lusa, ada apa?"
"Hm, jadwal pulang mu bersamaan dengan Kenzo." ucap Kayla menghembuskan nafas pelan saat tahu bahwa Ansel dan Kenzo akan pulang di hari yang sama.
"Masih ada Nesha disini, Alicia pun masih ada untuk beberapa hari ke depan, Aunty dan Uncle juga ada." ucap Ansel lalu merangkul Kayla dengan tangan Kirinya.
"Aku ingin ikut pulang," ucap Kayla pelan, ia merindukan suasana kota yang membesarkannya, suasana rumah, suasana sekolah dulu, suasana mall di sana.
"Jangan sekarang, Adira masih berkeliaran. Kalau dia udah kembali ke tempatnya, aku akan menjemput mu pulang."
"Aku kembali ke Paris saja."
"Please Kayla, tetaplah disini demi keselamatanmu." ucap Ansel dengan nada memohon agar Kayla tetap tinggal disini untuk menjaga keselamatannya dari orang yang tidak suka padanya.
"Baiklah."
Ansel membuka pintu apartemen dan pandangan pertama yang ia lihat adalah Kakaknya dengan senyuman yang tidak bisa diartikan.
"Kenapa memberikan senyum seperti itu? Apa yang salah?" ucap Ansel kepada Izzie dan Kayla pun yang berada di samping Ansel merasa aneh dengan keadaan Izzie sekarang.
"Tidak ada," ucap Izzie dengan kekehan pelan setelah itu berlalu dari hadapan Ansel dan juga Kayla.
"Dia aneh 'kan?" tanya Ansel sembari melihat Kayla yang masih menatap Izzie dengan tatapan aneh.
"Aku baru melihat kak Izzie se-aneh itu."
"Biarkan saja dia, lebih baik kamu tidur." ucap Ansel kepada Kayla, Kayla mengangguk menyetujuinya.
Ansel mengantarkan Kayla sampai di kamar, lalu saat melihat Kayla masuk kedalam kamar itu dan menutup pintu kamarnya, Ansel berjalan ke arah lain ia mencari kakaknya karena ia masih penasaran dengan tingkah kakaknya yang sangat aneh itu.
Ansel melihat di kamar Izzie tetapi tidak ada orang yang ia cari disana, ia mencari di balkon apartemen dan melihat orang yang ia cari. Ia menghampiri orang itu.
"Kak," Ansel memegang pundak Izzie.
"Kenapa?" tanya Izzie saat menyadari bahwa Ansel ada bersamanya.
"Kau belum jawab pertanyaanku tadi, kenapa tadi ketawa-ketawa ga jelas kayak gitu." ucap Ansel membuat Izzie kembali tertawa, Ansel yang melihat itu semakin bingung dengan tingkah kakaknya ini.
"Ga papa, memangnya kenapa?"
"Ayolah Kak, kau tidak pandai berbohong." ucap Ansel membuat Izzie membenarkan posisinya dan sekarang bersender di pagar yang melindungi balkon.
"Baiklah, aku hanya menyaksikan sesuatu." ucap Izzie dengan senyuman lebar lalu meminum minuman yang ia pegang sedari tadi.
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scared to Be Lonely
Roman d'amourCinta akan mengakibatkan; Air mata ✓ Frustasi ✓ Penantian ✓ Kesendirian ✓ Kesalahpahaman ✓ Bahagia? Apakah cinta akan mengakibatkan bahagia? Kalau Ya, apakah selamanya? Atau sesaat saja? Kalau tidak, kenapa tidak?