Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mansion mewah di tengah hutan buatan itu tampak sepi, semua penghuninya memiliki urusan masing masing di luar.
Ayah dan ibu sibuk mengurusi kantor dan boutiqe mereka yg ada dimana mana, sang kakak tertua sedang menjalani pendidikan di luar negri, anak kedua mereka sedang sibuk dengan urusan yg absurd bersama temannya.
Sedangkan sang anak bungsu sedang berlinangan air liur di kasurnya.
"Hoaaaam, jam berapa nih." tanya vanilla kepada dirinya sendiri.
Dia turun dari kasurnya dan segera mandi, setelah badanya terasa segar dan terlihat rapih ia langsung turun ke lantai bawah untuk sarapan.
Style vanilla
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah siap ia langsung pergi ke cafe tempai ia nongkrong, karena sudah ada janji dengan teman temannya.
Skiip
Ia langsung menuju meja yang ditempati teman-temannya.
"Hai, lama ya nungguin gue." ucap Vanilla sambil duduk di kursi yang kosong.
"Nggak sih, kira kira cuman tiga jam aja." ucap Micell kesal.
"Ya udah sih jangan marah, nanti gue beliin jam tangan couple yg lagi hits itu buat kita berempat." ucap Vanilla merayu.
"Iyain aja deh asal lo beliin jam tangan nya yg limited, jangan di pasar malem." ucap Vinia enteng.
"Masa iya seorang putri keluarga Roberth beli jam tangan di pasar malem." ucap Vanilla sambil cengengesan.
Mereka berempat akhirnya hanya mengobrol dan memakan makanan yg sudah dipesan, aktifitas mereka terhenti karena kedatangan lima cowo yg dengan tidak sopannya langsung duduk tanpa permisi.
"Nyamperin adek gue yg cantik ngalahin joy red velvet ini." ucap Marcell sambil mengacak poni Vanilla.
"Alah bacot lu bang, langsung to the pointaja deh." ucap Vanilla sinis.
"Iya deh iya, temen-temen abang malam ini mau nginep boleh ya." ucap Marcell sambil mengeluarkan wajah melas nya.
"Boleh aja asal gak menggangu ketenangan gue." ucap Vanilla.
Marcell dan keempat temannya senang karena diizinkan menginap sebab mereka pasti akan begadang bersama dan melakukan hal hal yang membuat mereka senang.
Tapi dibalik kesenangan Reynaldi dia bingung dengan hatinya kenapa sejak melihat adik Marcell ia teringat seseorang, apalagi mata mereka sama, sama sama mempunyai lensa mata berwarna coklat teduh yg membuat siapa saja betah berlama lama memandangnya.
"Woy biasa aja kali ngeliatin adek gue nya." ucap Marcell yang membuat Reynaldy kaget karena sedang melamun.
"Iyahh udah mulai berpaling yah dari si nerd." ucap Ricko mengejek.
"Gak lah gue mah setia sama Vanilla." ucap Reynaldy serius.
"Lagi ngomongin siapa nih ko nama gue disebut sebut." ucap Vanilla pura-pura tidak tau.
"Bukan Vanilla loe, tapi Vanilla si nerd keponakan pelayan dirumah lo." ucap Kenzie.
"Kenapa si Vanilla, ada yg gangguin dia disekolah. Bilang sama gue tar gue depak dari sekolah." ucap Vanilla santai.
"Bukan ada yang gangguin, tapi nih si Rey katanya suka sama dia." ucap Kenzie sambil melirik Reynaldi yg mukanya sudah merah karena malu dan marah.
Setelah Kenzie Mengatakan itu semua orang tertawa karena melihat wajah Reynaldi yg terlihat seperti kepiting rebus.
Lain halnya dengan Vanilla entah kenapa ia sedikit senang mengetahui Reynaldi menyukainya.
Adilla yg mengetahui perubahan sikap Vanilla pun akhir nya tau bahwa Vanilla juga mungkin memiliki sedikit rasa pada Reynaldi. Tapi ia masih terlalu takut untuk membuka hatinya karena seseorang.