9. NGOMONG MULU KAYAK CEWE

5.1K 202 4
                                    

  
Setelah berganti baju Illa langsung begegas ke kekelasnya, karena ia sudah telat 15 menit.

Setelah sampai didepan kelas .

Tok..tok..tok

"Masuk." ucap guru yg sedang mengajar.

Illa masuk dan langsung mencium punggung tangan sang guru.

"Kemana aja kamu." ucap guru itu tegas.

"Abis dari toilet bu ganti baju." ucap Illa sejujurnya.

"Kenapa memang kamu ganti baju pagi-pagi begini." tanya sang guru.

"Tadi baju saya kecipratan air kotor diajalan." ucap Illa berbohong.

"Oke saya maafkan, duduk." ucap gurunya dan kembali malanjutkan pelajaran.

"Siapa?." tanya Adilla yang sepertinya tau Illa hanya mengarang alasan.

"Biasa orang iseng." ucap Illa cuek.

"Bisa gak sih loe itu lawan mereka, jangan kayak gini. Loe bikin kita khawatir tau gak." ucap Micell melembut.

"Tadi nya sih gue gak mau ngelawan. Tapi berhubung mereka mulai main tangan terpaksa gue harus selesain pake tangan juga." ucal Illa sambil tersenyum manis yang malah terlihat menyeramkan.

"Bagus gue dukung keputusan loe." ucap Dilla tersenyum puas.

Kriiiiiiiing

"Ahhhh akhirnya istirahat juga." ucap Illa lega

Bel istirahat berbunyi Illa, Misell, Adilla, Vinia langsung menuju kantin karena cacing di perut mereka sudah tidak bisa diajak berkompromi.

Kantin

"Gue yg mesen kalian duduk aja, biasa kan?." Ucap Adilla dan hanya dibalas anggukan oleh ketiganya.

Sementara Adilla memesan makanan Misell, Illa, dan Vinia langsung duduk di tempat biasanya dan mengobrol ria.

"Boleh gabung gak." ucap cowok itu sok akrab.

"Sok kenal banget sih." ucap Illa jutek.

"Kita kan udah kenal malahan kenal banget, iya gak." ucap Cello meminta pendapat pada Misell dan Vinia.

"Iyain aja." balas keduanya sambil mengangguk.

"Yaudah sih duduk ya tinggal duduk aja, gak usah pake izin segala." ucap micell.

Cello langsung duduk disamping Illa dam merangkulnya.

"Ih apaan sih rangkul-rangkul." ucap Illa tapi masih membiarkan tangan Cello berada di pundaknya.

"Loe masih ada hutang penjelasan sama gue." ucap Cello mulai serius.

"Penjelasan apaan sih gajelas banget." ucap Illa malas.

"Ceritain aja lah dia kan abang loe." ucap Micell sedikit berbisik ketika mengenai status Illa dan Cello.

"Males gue, kalian aja yg ceritain." ucap Illa dan langsung mengalirlah kejadian tadi pagi dari mulut Misell.

"Apa loe bilang, jadi si cabe cabean itu yg lakuin ini ke loe." bentak Cello.

"Apaan sih loe, udah dikasih tau bentak bentak gue lagi." sinis Micell.

"Hehe maaf ya tadi tuh refleks." ucap Cello sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

"Pesanan datang." ucap Dilla dan amang penjual kantin.

"Hore, waktunya makan."ucap Illa seperti anak kecil yg mendapatkan permen.

"Selamat makan kesayangan abang, gue pergi dulu ya." ucap Cello berlalu sambil mengusap kepala illa.

Sementara itu dimeja yg tak jauh dari meja Illa dkk, tampak tiga lelaki yg sedang memasang wajah cengo melihat temannya yg paling anti dengan mahluk bernama cewe, sedang mengacak rambut seorang cewe itupun nerd.

"Gk nyangka gue, selera Marcell yg kayak gituan." ucap Ricko sambil geleng kepala.

"Asu dia nikung gue." ucap Rey tanpa sadar

"Mampus." ucap Dibal dan Kenzie bersamaan.

"Gak asik loe berdua." ucap Rey sebal.

Marcell berjalan ke meja teman-temannya dan langsung duduk tanpa menghiraukan tatapan minta penjelasan tiga orang dihadapannya.

"Heh kadal lo hutang penjelasan sama kita." ucap Ricko nyolot.

"Apa sih loe kutang firaun, ngomong mulu kayak cewe." ucap Cello sambil berlalu pergi karen bel masuk telah berbunyi.

Jangan lupa vommentnya!!
See you di next chapter..

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang