Sekolah rish heboh karena anak ketiga dari pemilik sekolah akan pindah kesini.
Anak kesatu dan ketiga keluarga Robeth di asingkan dari lingkungan sekitarnya karena masa lalu yang tidak mengenakan hampir membuat nyawa keduanya melayang.
"Illa kok kepindahan lo udah nyebar sih, kan keluarga lo belum kasih klarifikasi ke media." ucap Micell penasaran.
"Kemaren kan bang Cello upload photo sama gue ke ig." kata Vanilla cuek.
Sahabat-sahabatnya hanya ber oh ria mendengar penjelasan itu.
"Guys gue ke perpus dulu ya." pamit Illa pada yang lainnya.
"Cielah si nerd jadi jadian sok rajin banget." ucap Vinia.
Tanpa menanggapi ledekan teman-teman nya Vanilla pergi ke perpus, dijalan ia bertemu dengan abang dan antek-antek nya.
"Ehh ada Vanilla mau kemana dek." tanya Cello sok akrab.
Teman-temannya hanya bisa menatap heran melihat kelakuan Cello, karena biasanya ia sangat dingin sama mahluk bernamakan cewe kecuali keluarganya.
"Ehh bang Cello, mau keperpus minjem buku sejarah buat dirangkum." ucap Vanilla lembut tanpa memperdulikan tatapan heran dari sahabat-sahabat abangnya.
"Yaudah aku duluan ya bang." pamit Illa sambil berlalu.
Setelah vanilla sudah belok ke jalan menuju perpus, Cello dan yang lainnya juga berlalu menuju kantin.
Setelah sampai kantin dan memesan makanan, Cello yang bingung dengan tatapan teman-temannya yg seperti akan memakannya, akhirnya membuka suara.
"Lo semua kenapa." tanya Cello pada teman-temannya.
"Harusnya kita yg nanya, lo kenapa bisa baik banget gitu sama si nerd." ucap Ricko penasaran.
"Kenapa emangnya gk boleh? Gue kan cuma nyapa adek kelas, yg kebetulan tinggal serumah sama gue." jelas Cello.
"Tapi ya gue perhatiin Vanilla itu cantik deh, dia juga punya pesona yg luar biasa sampe bisa temenan sama geng nya Vinia." jelas Kenzie.
"Ia bener, gue bisa jadiin dia target baru. Supaya gue bisa deket sama Vinia." seru Ricko.
"NO!!"teriak Cello dan Rey barengan.
"Lo berdua kenapa sih kayak yg baru tau Ricko aja." heran Kenzie.
"Cewek, satu kata itu bukan buat dimainin." ucap Dibal bijak karena target Ricko kali ini cewe yang bahkan seperti gak tertarik sama dia.
"Sok bijak banget sih lo." ketus Ricko
"Bukan nya gue sok bijak tapi sekarang loe bakal buat sakit hati cewe polos kaya Vanilla. Biasanya juga kan loe cuman nargetin cewek yg gatel sama loe." ungkap Dibal.
"Ia bener, kalo lo sampe macem-macem sama Vanilla gue. Abis loe." ancam Rey.
"Satu lagi, Vanilla gk akan mau sama loe. Dia bahkan gak pernah natap loe berbinar-binar kayak cewe lain." ucap Cello.
"Kenapa kalian yang ribet." ucap Ricko ketus.
"Karena rasanya gue udah suka sama dia dari awal kita ketemu."ucap Reynaldi sambil menatap Vanilla yg baru datang di pintu kantin.
"WHAT!! Sumpah ini gak lucu Rey lawakan loe garing abis." ucap Cello tidak percaya.
"Gue gk ngelawak bego! Gue beneran suka sama dia, dan gue udah bertekad buat dapetin dia." Ucap rey.
"Gue dukung misi lo itu, tapi awas kalo loe cuma main-main." ucap Cello dengan nada serius.
Vanilla dan teman-temannya duduk di meja biasanya, dan kali ini Vanilla yang kebagian memesan makanan.
"Mau pesen apa kalian." tanya Illa.
"Samain aja deh." sahut Vinia dan yg lainnya.
Sementara Vanilla memesan makanan Vinia dan yg lainnya hanya mengobrol, sedangkan disisi lain mata Rey tak pernah lepas dari Vanilla.
Setelah pesanan jadi dan Vanilla membawa makanannya ke meja dibantu mang ojo penjual makanan.
Tiba-tiba
Byuur
Ada orang yg menyiram vanilla dengan es jeruk
"Shit" umpat Vanilla.
"Wahh ternyata sicupu berani juga yah." ucap Tasya sambil tersenyum puas.
"Emang bitch ya loe, beraninya loe gituin sahabat gue." ucap Vinia sambil mendorong bahu Tasya.
Disisi lain abangnya hanya menatap was was semoga Vanilla tak membuat patah leher seseorang.
Sebab bila Vanilla marah gk ada seorang pun yg bisa ngendaliin dia.
"Biarin aja si nerd buluk ini digituin, emangnya dia siapa lo coba." kata salah satu temannya Tasya.
"Dia sahabat gue jalang." umpat Micell yg biasanya selalu tersenyum manis pada siapapun.
"Kenapa lo mau sahabatan sama si cupu ini, palingan dia cuma jalang yg suka jual tubuhnya ke om om buat sekolah disini." ucap Tasya sewot, karena tak terima Vanilla selalu dibela oleh Vania dan teman-temannya.
"Jaga ucapan loe ya, loe gak tau siapa gue jadi lo gak usah sok tau. Apa mungkin yg loe omongin tadi adalah diri loe sendiri, karena waktu itu gue liat loe lagi jalan sama om om di mall." ucap Vanilla sambil tersenyum devil.
"Oh wow gak nyangka gue, kalo salah satu siswi disekolah semewah ini adalah jalang." ucap Vinia yang bisa didengar oleh seluruh penghuni kantin.
Sedangkan Tasya yg merasa semua itu adalah fakta hanya bisa menahan malu.
Mukanya yg tertutup makeup tebal pun terlihat merah, dan segera berlari keluar kantin disusul antek-anteknya.
Jangan lupa vommentnya!!
See you di chapter selanjutnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD
RomanceTidak semua cerita akan berakhir dengan air mata, tapi tidak juga akan selalu dengan senyum dan canda tawa.