Pagi ini Vanilla berangkat sekolah menggunakan bis, awalnya tidak diizinkan karena berbahaya tapi dengan segala macam rayuan ia akhirnya dibolehkan tapi tetap saja dengan pengawasan yang ketat.
"Naik bis doang astaga bukan mau nyemplung ke kolam buaya." ucap Vanilla kesal karena ia menjadi pusat perhatian di dalam bis.
Bagaimana tidak ada lima orang bodyguard yang bertugas melindunginya didalam bis.
"Udah lah, salah loe sendiri kenapa pengen naik bis segala." ucap Cello yang berada disampingnya.
Lihat, kakanya juga mengikutinya naik bis.
"Berisik gue bete." ucap Illa sadis.
Setelah 15 menit perjalanan bis pun berhenti di halte depan sekolah Illa.
Vanilla dengan kesal turun dari bis lalu masuk kesekolah dengan wajah ditekuk, tanpa berniat menunggu kakanya yang ketiduran didalam bis.
Tiba tiba ada yang membekap mulutnya dan ia dibawa kebelakang sekolah yang sepi.
"Mpph..lepph" Illa terus meronta dan akhirnya ia pun dilepaskan.
"Hai" ucap orang yang membekapnya tak lupa dengan senyum yang berhasil membuat illa gugup.
"Kenapa kamu bawa aku kesini, gak sopan banget" ucap Illa ketus untuk menutupi rasa gugupnya.
"Hehe maaf ya, soalnya gue bingung mau ngajak loe ngobrol cuma berdua doang" ucap nya sambil menggaruk tengkuk yang Illa yakini tidak gatal.
"Kita kan udah berdua terus kamu mau ngomong apa Reynaldi?" Ucap Illa gemas lantaran orang didepan nya ini terlalu bertele tele.
"Eh apa ya, hehe itu anu gu..gue mau bilang kalo.." astaga kenapa mau bilang gue suka aja susah banget sih, ucap Rey dalam hati.
"Hallo Rey kok malah ngelamun sih." ucap Illa sambil melambaikan tangannya didepan muka cowo itu.
"Ehh sorry gue belum minum aqua pagi ini, jadi maklum kalo kurang fokus." ucap Rey cengengesan.
"Jadi Rey sebenarnya kamu mau ngomong apa sih" ucap Illa mulai kesal.
Tiba tiba Rey menggenggam tangan illa dengan lembut, Illa yang belum siap dengan aksi mengejutkan itu pun hanya bisa mematung ditempatnya.
"Vanilla, gue tau kita belum lama kenal. Tapi gue mau minta maaf dulu sebelumya" ucap Rey menunduk tanpa melepas genggaman tangannya.
"Maaf buat apa, kamu gak pernah salah kok sama aku"
"Maaf kalau gue jatuh cinta sama loe secepat ini." ucap Rey sambil menatap wajah Illa.
"Tapi maaf Rey aku gak bisa balas perasaan kamu." ucap Illa melepas tangannya dari genggaman cowok itu.
"Kenapa? Apa loe udah punya seseorang" tanya Rey.
"Aku gak mau kalo kita pacaran tanpa adanya kejujuran." ucap Illa sedih.
"Gue bisa jujur kok, loe mau tanya apapun akan gue jawab apa adanya la." ucap Rey prustasi.
"Maaf bukan kamu, tapi aku yang belum bisa jujur disini."
"Apa yang sebenarnya loe sembunyiin la, gue bisa tunggu kok kalo loe belum siap cerita semuanya."
"Maaf Rey aku belum bisa ngasih tau semuanya sekarang, mungkin suatu saat nanti." ucap Illa lalu berlalu menuju kelasnya dengan menahan air mata yang terus mendesak keluar.
"Gue tunggu suatu saat nanti itu vanilla." teriak Rey yang bisa didengar illa.
Dengan langkah gontai Reynaldi pun menuju kelasnya, sungguh mood nya buruk sekali pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD
RomanceTidak semua cerita akan berakhir dengan air mata, tapi tidak juga akan selalu dengan senyum dan canda tawa.