7. KENAPA DENGAN HATI INI

5K 198 4
                                    

  Setelah pulang dari mall Vanilla langsung masuk kedalam kamarnya, entah kenapa hati nya selalu berdebar tak jelas setiap mengingat bahwa Reynaldi menyukainya.

Tok..tok

"Masuk aja, pintunya gak dikunci." teriak Vanilla di dalam kamarnya.

Setelah itu munculah wajah abang gantengnya, ya Vanilla mengakui bahwa gen keluarga Roberth benar-benar sempurna.

"Belum tidur dek." ucap Cello yg langsung naik keatas kasur Illa.

"Belum nih bang, kenapa kesini kan ada teman-teman loe di bawah." ucap Vanilla sambil tiduran di atas dada bidang Cello.

"Temen-temen gue lagi main di ruangan game, gue ngerasa Reynaldi cocok deh sama loe dek." ucap Cello langsung pada inti pembicaraan.

"Apa bang?" ucap Vanilla tak mengerti.

"Gue pikir si Rey cocok sama loe, buktinya dia langsung suka sama loe walaupun loe lagi jadi nerd." ucap Cello mengutarakan pemikirannya.

"Gimana ya bang, gue juga bingung. Gue sedikit seneng sih pas tau dia suka sama gue, tapi gue gak bisa." ucap Illa menyampaikan masalahnya.

Cello yg mendengar itu hanya bisa diam, ia tau adiknya belum melupakan cinta pertamanya.

"Kenapa bang." ucap Illa bingung kenapa Cello malah diam.

"Udah lah jangan dipikirin lagi kalo buat Illa bingung, mending bobo udah malem nih." ucap Cello sambil  mengusap kepala adiknya.

"Peluk terus nyanyiin lagu." ucal Vanilla manja.

Entah kenapa sikap Vanilla yg dingin dan garang seolah tertiup angin bila sedang bersama orang terdekatnya.

"Manja" ucap Cello, tetapi sambil melakukan yg adiknya minta, yaitu memeluknya sambil menggumamkan lagu pengantar tidur.

Setelah menidurkan bayi besarnya Cello masuk kekamarnya, yang  ternyata sudah ada teman-temannya yg sedang menonton tv.

Kamar Cello terbilang cukup luas dengan adanya tempat tidur kingsize, ruang belajar, ruang tamu, ruang bersantai, ruang olahraga, dan walk in closet yang menyatu dengan kamar mandi. Bayangkan saja sendiri.

"Abis dimana loe." tanya Ricko sambil mengutak ngatik handphone nya.

"Abis nidurin Vanilla." ucap cello yg langsung membaringkan tubuh nya di tempat tidur.

"WHATT" teriak teman-temannya kecuali Dibal yg hanya memasang wajah kaget.

"Apa sih,gk usah pake teriak-teriak segala bisa gak sih udah malem nih." ucap Cello dengan jutek.

"Loe bilang udah nidurin Vanilla, dan berharap gue nampilin wajah biasa aja." ucap Kenzie sinis.

"Gila ya loe nidurin adek sendiri." ucap Ricko.

Pletak~

Sebuah remot tv jatuh dengan cantik di kepala Ricko

"Adaww, gk usah pake kekerasan bisa gak sih." ucap Ricko kesal.

"Maksud gue nidurin Vanilla tuh, nemenin dia tidur nyanyiin dia lagu nina bobo. Pikiran kalian kotor semua tau gak." ucap Cello yg kesal karena dituduh yg tidak-tidak.

"Ya maaf, loe sendiri ngomong nya gak dijelasin." ucap Ricko dan Kenzie sedikit menyesal.

"Ya udah sih gue maafin, tapi jangan sekali kali lagi gue suka baper kalo dituduh." ucap Cello sedikit lebay.

"Yeh bang Cello ko jadi abg alay gini." ucap Rey yang daritadi hanya menonton tv.

"Biarin, emang apa urusannya sama loe. Gak gue kasih restu baru tau rasa." ucap Cello gk selow.

"Mampus." ucap Ricko puas.

******

Segitu dulu buat part ini guys maaf gantung.

Tbc.....

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang