Kamu menghilang, aku resah.
Namun dengan sukarela aku menunggu hadir mu di kota ini.Perihal jarak yang membuat batas pemisah antara kita sudah pernah ku lalui saat itu.
Bahkan saat kota kita tinggal sama, ada saja yang membatasi temu.
Padahal rindu sudah ingin pulang pada pemiliknya.Saat kabar mu tak menyapa ku di pagi itu aku khawatir. Tidakkah kau tau rasanya cemas itu seperti kehabisan nafas?
Tersengal-sengal aku berbicara dalam doa malam ku meminta mu pulang.Satu kabar saja waktu itu pinta ku, aku harus tau alasan kau memilih pergi.
Aku benci ditinggalkan tanpa kata.Tidakkah kau kejam jika bukan hubungan ini saja yg kau gantung?
Namun juga rindu ku ikut kau gantung.
Tapi aku bisa apa?
Saat orang tua mu pindah tugas dan kau harus menempuh pendidikan di pulau yg berbeda dengan ku.
Semuanya terulang.
Dan kita semakin dijauhkan oleh jarak.Kitapun semakin jauh.
Aku semakin putus asa.
Pikiran ku saat itu bahwa tak akan pernah ada temu antara kita lagi.
Namun itu kau sanggah, dengan sungguh kau meyakinkan aku, "kita akan bertemu" katamu sambil berjanji.
Lantas aku tersenyum, sebab perkataan mu saat itu sangat menenangkan.Namun apa yang ku dapati?
Kau berlalu dengan janji yang sudah kau katakan.
Sedang aku kecewa sebab terlalu berharap.
Pada akhirnya hubungan kita juga kandas dan berakhir dengan rindu yang belum terbayarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Mimpi Buruk Terakhir Ku
ChickLitKau tahu arti sebuah luka? Ku rasa tidak. . . Sebab kau hanya pandai memainkan peran mu sebagai si penabur luka Kau tahu apa artinya diri mu di mata ku? Kau. . .Mimpi buruk terakhir ku