• Suatu Ketetapan •

53 16 0
                                    

Barangkali memang benar,
kita hanya dua orang yang kebetulan bertemu di persimpangan jalan.
Yang pada saat itu sama-sama terluka akan masa lalu kita masing-masing.
Hadir mu yang ku anggap menetap tinggal ternyata salah.
Kau hanya datang untuk singgah.
Berteduh dari guyuran hujan yang di cipta masa lalu mu.
Ya. . .mungkin ini saatnya aku harus bangun.
Bahwa kau memang bukan ketetapan yang diperuntukkan untuk tetap menetap tinggal di hidup ku.
Bahwa kau ditetapkan untuk tetap berlalu dari hidup ku.
Kau. . .
Bukanlah ketetapan dari-Nya yang ditetapkan untuk menetap tetap tinggal selamanya. . .

Kau Mimpi Buruk Terakhir KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang