Ada luka yang ku simpan dalam kepiluan.
Yang senantiasa menggerogoti hati ku.
Kau tahu itu apa?
Sikap dan ketidakpastian mu seperti waktu itu, kini kau ulang lagi.Atas dalih apa kau tancapkan pisau itu lagi dihati ku.
Ku rasa kita sudah baik-baik saja.
Seperti pinta mu "kita berdamai, meski kita hanya sepenggal kisah yang lalu, kita bisa berteman".Namun yang ku dapati tidak seperti itu.
Kamu menghilang !!
Kamu menjauh !!
Lara hati ku terulang lagi.
Duka ku kembali lagi.Apakah janji mu sudah tidak penting lagi?
Bagi ku, semua kata yang kau lontarkan selalu terngiang di benak ku.
Entahlah, semua kata itu kau ucapkan dengan sadar atau tidak.Tak bisakah kau seperti kemarin?
Atau tak bisakah sikap mu seperti saat pertama kali kau utarakan niat mu ingin mendekati ku?Hahahaha. . .
Lucu memang.
Aku masih saja mengharapkan diri mu yang dulu,
padahal sudah lama diri mu yang ku tahu itu lenyap entah kemana.Hari ini, luka ku terbuka lagi.
Kembali terngangah.
Tak bisakah kau lihat keberadaan ku?
Walau hanya sekedar kasihan.Sudahlah, sepertinya hati mu untuk ku sudah lama mati.
Mata mu untuk melihat keberadaan ku sudah lama buta.Hari ini. . .
Aku terluka.
Sadar atau tidak sadarnya kamu saat ini,
aku terluka lagi karna mu.07.55 p.m
💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Mimpi Buruk Terakhir Ku
Literatura FemininaKau tahu arti sebuah luka? Ku rasa tidak. . . Sebab kau hanya pandai memainkan peran mu sebagai si penabur luka Kau tahu apa artinya diri mu di mata ku? Kau. . .Mimpi buruk terakhir ku