• Menjadi Korban Harapan Palsu itu Berat •

27 7 0
                                    

Ketahuilah, dahulu dalam sepenggal cerita ku kau pernah ada.
Dengan tinta merah jambu ku tuliskan pada bait-bait puisi tentang mu.
Dengan wajah yang malu-malu ku ceritakan perihal diri mu pada teman-teman ku.

Salah satu dari mereka melarang ku melanjutkan rasa pada ia yang membuat aku terbang setinggi-tingginya.
Padahal hanya dengan melihatnya saja dari kejauhan aku sudah merasa diatas bahagia tertinggi saat itu.

Akan sebuah rasa, aku hilang kendali !!
Yang ku pikirkan saat itu hanyalah bagaimana menyampaikan rasa ku agar sampai padanya !!

Hingga saatnya tiba.
Semuanya terasa kosong, hampa, rasanya sakit memekikkan hati ku.
Menghujam hati ku berkali-kali
Saat ku rasa semua rasa ku ia ketahui dan ia terbuka akan rasa ku padanya, aku tahu dia sudah punya kekasih !!

Tapi aku salah.
Ia tak lebih dari seseorang pemberi harapan palsu.
Aku yang terlalu berharap atau dia yang senang memberi harapan ?
Entahlah. . .

Sejak saat itu aku mulai takut, ragu memberi rasa pada seseorang.
Dengan alasan klasik "tidak ada yang cocok", atau "belum ada yang cocok" ku katakan itu pada mereka yang bertanya tentang kesendirian ku.

Aku yang betah sendiri atau aku yang terlalu menjaga hati ku ?
Entahlah. . .
Yang ku tahu, sejak harapan ku dipatahkan aku susah untuk mencintai !!


. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ini kisah yang terinspirasi dari teman aku sendiri.
Yang mungkin diluar sana banyak korban-korban harapan palsu atau harapan yang dibuat sendiri.
Happy Reading 😊😊

Kau Mimpi Buruk Terakhir KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang