Part 10

85 18 3
                                    

"Untuk apa kau mencariku disini?" gerutu woohyun.

"Aku sudah menulis ulang catatan mu yang ketinggalan" ujar sunny sambil membereskan makalah Yang sudah tersusun rapi.

Woohyun mengeryit heran.
Karna tidak meminta sunny mengerjakannya.

"Jaehyo yang memberikannya padaku" sunny berucap, setelah melihat wajah woohyun yang terlihat keheranan.

"Dasar jaehyo tidak sopan! Aku memintanya memfoto kopy, bukan ditulis ulang, apalagi menyuruh sunny yang melakukannya." umpat woohyun dalam hati.

"Yasudah kalau begitu, terima kasih"

"Sebagai upahnya harus menemaniku makan siang" rajuk sunny.

Woohyun hanya menghela nafas pelan.

Dilihatnya tubuh bomi yang sudah menghilang dari pandangannya.

Sebenarnya woohyun Tidak ingin berdekatan lagi dengan sunny, tapi gadis ini kian hari semakin agresif dan tidak terkontrol saja.

Woohyun tidak ingin menoreh luka yang lebih dalam lagi jika terus memberi sunny harapan dengan dengan tetap bersikap manis seperti yang dulu.

Dulu woohyun mendekati sunny hanya karna fisik dan ke cantik kan nya semata. Woohyun tidak mempunyai perasaan cinta sedikitpun pada gadis yang hobi memakai rok mini ini.

Semua ini memang salahnya karna terlalu sering memberikan harapan dan rasa palsu pada gadis yang sedang di dekati nya.

Ia sama sekali tidak peduli jika tidak sedikit gadis-gadis itu sungguh-sungguh menaruh perasaan terhadapnya seperti sunny ini.

Dan akhirnya, untuk sebagai tanda terimakasih.
Woohyun membawa sunny ke sebuah kedai yang menjual berbagai macam makanan khas yang hanya terdapat saat musim panas saja.

Ada samyetang atau sup ayam gingseng, dibuat dari ayam muda yang diisi beras ketan dan direbus dengan kaldu gingseng, jujube kering, bawang putih dan jahe, Naengmyun atau soba yang bentuknya panjang dan tipis, disajikan dingin dalam mangkuk stainless besar dengan kaldu dingin dan berisi irisan timun, pir korea dan telur rebus. Agar lebih lezar bisa ditambah cuka dan pasta gochujang sebelum disantap.

Sunny melahap naengmyun nya dengan gembira.
Tidak sia-sia dia terjaga semalaman untuk mengerjakan tugas woohyun. Melihat orang yang dicintainya bisa menemaninya makan merupakan hadiah terindah untuk nya hari ini.

Sunny tidak peduli akan perasaan woohyun terhadapnya. Setidaknya ia berhasil memisahkan woohyun dengan patung hidup yang kini menjadi saingan utamanya.

Ini kedua kali nya sunny melihat woohyun berbicara serius dengan gadis lain setelah mereka pisah. Awal nya sunny Tidak peduli dengan bomi karna dalam segi apapun, bomi kalah telak darinya. Sunny yakin woohyun Tidak akan tertarik karna Tidak ada yang bisa dibanggakan dalam diri bomi.
.
.

"Kenapa tidak makan?" tanya sunny melihat woohyun hanya memesan es cappucino saja.

"Tidak berselera" jawab woohyun singkat.

Pikiran woohyun masih tertuju pada bomi.

"Ada apa dengan gadis itu? Kenapa dia tampak begitu ketakutan seperti baru bertemu monster yang menakutkan? Apa wajah dan dan sikapku begitu seram, hingga membuatnya ketakutan. Bagaimana dia pulang dalam keadaan tertekan seperti itu, bukan tidak mungkin ia akan terjatuh atau pingsan ditengah jalan." batin woohyun

Paint My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang