Ketika bibir sudah tidak dapat berbicara, tubuh hanya dapat diam membeku tanpa berkutik sedikitpun.
Semua tidak ada yang dapat diungkapkan kembali. Berusaha tegar, dan bangkit mungkin inilah saatnya.
(Aurel Pov)
"Aurel kau baru datang?" Seru axel menghampiri dengan tatapan tajam
"Hmm, bagaimana? Apakah semuanya telah selesai?" Tanyaku padanya
"Yang mana nih? Jurnal or wawancara?" Timbalnya
"Dua duanya deh!" Dengusku malas
"Aigooo kau kenapa? Muka cantikmu hari ini sangat pucat." Ucapnya mengacak-ngacak rambutku
"Aishhh axel!!" Gerutuku merapikan kembali rambutku yang diacak olehnya
"Putus?" Tanyanya mengintrogasi
"Ba.. bagaimana kau tahu..?" Gagapku skeptis
"Wajahmu menjelaskannya sa....ngat detail aurelll!" tak henti-hentinya ia mencubit pipiku gemas
"Ish kau ini! Ayolah masuk kelas!" ucapku seraya menepis tangannya yang mencubiti pipiku
Saat ini aku sedang berada dikelas semester ke-3, aku kuliah di universitas ternama di kota Bandung.
Aku terlahir dari keluarga yang berkecukupan dan amat sangat bahagia.
"Axel aku lihat buku panduan wawancara Reporter. dosenku akan memeriksa catatanku lusa." bisikku padanya
"Ntar, aku sedang belajar! Dan kau perhatikan dosen!" tegasnya "jangan streaming boyband korea terus kenapa? Focus your study."
Ingin sekali aku menarik bibirnya itu, membuatku geram dan malu padanya.
"Aurel dan axel jangan berisik!" Tegas dosen menatap kearah bangku kami
"Iya pak." seruku dan axel kompak
"Gara gara kau!" Bisik axel sinis
"Kau!" Geramku membelakakkan mata.
---"Sudah pulang sayang?" Sambut ibuku ditengah rumah saat aku pulang
"Iyah buu." kulepaskan senyuman padanya
"Tadi Riyan kemari, dan menitipkan surat padamu." ucapnya "matanya sangat bengkak, apakah kamu ada masalah dengannya?"
Bengkak?
"Hmm ibu, kami putus." seraya aku raih surat itu dari tangannya
"Putus?" Sontak ibuku
"Iya, Bu aku akan ke kamar dan istirahat. Jika Rangga sudah datang, tolong katakan padanya aku akan pergi jam 7 malam ya buu."
"T...tapi? Ahh sudahlah iya." jawab ibuku seperti pasrah
Memang aku dan riyan sudah lama dijodohkan dari kami kecil. Kamipun saling mencintai dan sudah mengenal satu sama lain.
Hanya saja faktor orang ke-3 dalam hubungan selalu menjadi penyebabnya. Riyan tergoda oleh wanita jalang diluar sana.
Jika aku mengingat kejadian malam dimana aku menemukannya sedang berciuman di taman, Aku hanya ingin membunuhnya seketika.
"Surat apalagi yang akan dia kirimkan kali ini?" Ketusku seraya menutup pintu kamar rapat-rapat
Aurel bisakah hubungan kita tidak berakhir? Aku tau aku salah, aku khilaf, saat itu pikiranku sedang gila. Wanita itu yang mendekatiku dahulu. Aku kehilangan kontrol, maka dari itu kembalilah padaku.
"Cihh aku sudah dapat menebaknya kalimatnya akan seperti ini." desisku
"Apakah dia tidak bisa Mengganti kata-katanya?"
Sudah 5 kali aku melihat kalimat seperti ini yang terulang terus.
"Maaf yan aku tidak dapat dibodohi kembali olehmu!" desisku sinis
"Kak kakk!! Kakakk!!!" Sahut seseorang dari luar menggedor pintu kamarku
"Berisik rangga! Apa? Tadi aku sudah bilang kan pada ibu aku akan pergi jam 7 malam!" Sentakku padanya
"Bagaimana si! Acaranya jam 5! Kau akan datang dengan siapa?!" Teriaknya didepan wajahku
"Aishhh! Kau ini! Aku akan pergi dengan axel! Jadi pergilah!" Teriakku seraya membanting pintu
Adikku satu-satunya adalah Rangga, sekarang dia sedang duduk di bangku SMA tingkat akhir.
Mungkin karena ia anak bungsu, jadi hidupnya selalu manja bahkan diumurnya yang sudah 'seharusnya dewasa' ini.
*Pesan di WhatsApp*
Axel? 👧
Iya? 👨
Antar aku. 👧
Kemana? 👨
Acara adikku. 👧
Baiklah. 👨
"Tumben dia ngga ngintrogasi?" decakku
"Bosan." ketusku melihat layar ponsel
Aku buka berita berita terkait idolku, dan ternyata.
NEWS HOT!
EXO CHANYEOL DAN LEE SUNBIN DIKONFIRMASI MEMILIKI HUBUNGAN ASMARA!
"Eeee buset, kabar murahan apa ini?"
TBC
Minta dukungannya ya untuk cerita pertamaku, jangan lupa untuk vote and Comment untuk masukkan ceritanya, yang udah nge add langsung difolback, pesan dan kesan bisa kalian simpan di pos akunku berharga banget dukungan dari kalian❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART✔
FanfictionAku tidak ingin persahabatan kita hancur karena satu wanita. -Park Chanyeol Aku hanya ingin kamu tau, bahwa yang aku cintai hanya kamu. -Aurel Aku tidak peduli siapapun, yang aku tau aku hanya ingin memilikimu. -DO Kyungsoo Ketika keputusanku bulat...