Chapter 45

28 8 6
                                    

Matahari pagi yang mulai mencekam, Membangunkan setiap pribumi untuk melanjutkan hidupnya.

Setelah semalam aku dengannya beristirahat di hotel, akhirnya jam weker membangunkanku tepat pukul 8 pagi.

"Pagi sayang!" Ucap Kyungsoo tersenyum padaku

"Mmm," Erangku menggeliat

Tenang saja, kami tidak melakukan hal apapun semalam. Karena aku dengannya sama-sama cape, apalagi Kyungsoo yang baru berlibur dari jadwal syutingnya.

"Mandilah!" Ucapnya

"Iyaa." Balasku

Setelah memakan waktu cukup lama akhirnya aku bisa turun kelantai dasar untuk sarapan. Aku hanya mengenakan kemeja putih dipadu dengan celana jeans pendekku.

"Chagi!" Seru Kyungsoo dari kejauhan

Ia duduk di sudut restoran hotel, yang menghadap kepemandangan luas. Spot yang sungguh indah.

"Sudah pesan makan?" Tanyaku seraya duduk dihadapannya

"Aku tidak mengerti bahasanya." Wajahnya sangat datar saat menjawab, dengan pandangan tertuju pada selembar menu makanan

"Mba!" Seruku pada pelayan

"Kamu suka nasi goreng?" Tanyaku pada Kyungsoo

"Apa saja." Balasnya datar

(Kyungsoo Pov)

Menikmati sarapan dipagi hari dengan wanita yang dicintai itu memang sangat berbeda. Ketika terbangun dapat melihatnya, dan begitupun saat tertidur kita dapat melihatnya kembali, itu sangat membuat hidup terasa lebih bermakna.

Mungkin karena umurku yang cukup matang, membuatku terkadang berfikir menginginkan seseorang untuk selalu menemani hari-hariku.

"Makan sayang," Ucap aurel menyodorkan makanan yang diantarkan oleh pelayan

"Iya." Segera aku melepaskan masker yang digunakan tanpa peduli sekitar

Ternyata benar, banyak sekali orang yang mengenalku. Saat aku membuka maskerku, sudah banyak sekali lensa kamera yang mengarah padaku.

"Kyungsoo, kenapa kau buka penuh maskernya?" Cicit kekasihku ini mengkhawatirkan keadaanku

"Tak apa sayang, Lagian aku hanya ingin mereka tau jika aku sudah memilikimu!" Ucapku kalut

Setelah aku dengan aurel selesai makan, kami segera berlari menuju kamar hotel kami. Walaupun kami tau sedang diikuti, namun dengan sigap para penjaga yang aku sewa semalam sudah siap menjaga privacy kami.

"Sayang gwaenchanna?" Pekikku

"Gwaenchanna!" Nafasnya memburu masih tidak teratur karena berlari "Haruskah kita kembali saja ke Korea?"

"Kamu marah?" Tanyaku terkejut

"Tidak, aku hanya khawatir padamu!" Ucapnya lemas

"Sayang, dengarkan aku! Aku melakukan seperti ini karena aku tidak ingin memiliki hubungan yang tersembunyi lagi!" Jelasku

"Tapi,"

"Tidak ada tapi-tapi!" Sergahku "adikmu dateng jam berapa?"

Tak lama terdengar dering ponsel Aurel berbunyi.

"Adikku," Ucapnya melihatkan nama dari layar ponselnya

"R..Rangga?" Gagapku

"Mmm." Gumamnya "eoh, dimana?" Ucapnya menjawab telepon

Aku hanya mendengar tapi tidak mengerti pembicaraannya ditelepon, bahasa yang belum aku mengerti.

"Adikku sudah dilobi. Kita siap-siap yaa!" Jelasnya setelah mematikan panggilan

Setelah barang-barang sudah dirapikan kembali kedalam koper, aku dengannya turun kebawah dan dijaga sangat ketat oleh bodyguard ku.

Benar saja, sudah banyak sekali fans yang melihat kedatanganku dan siap menjepret dengan ponselnya. Aku benar-benar kalut melihatnya.

"Itu adikku!" Serunya menunjuk pada lelaki tinggi yang berdiri dilobi

Tanganku ditarik dan mulai berlari dengan aurel, menjauhi para fans yang memotretku. Mungkin ini akan menjadi trending topik, pikirku. Tapi aku sangat bahagia bisa menunjukkan kekasihku pada publik.

"Kk..kkyungsoo EXO!" pekik adiknya aurel dihadapanku

(Aurel Pov)

Sudah banyak sekali fans yang menunggu kedatangan Kyungsoo di lantai bawah. Mereka siap dengan ponsel ditangannya. Cepat-cepat aku mencari adikku yang sudah menunggu.

"Kk..kkyungsoo EXO!" Pekik sicurut Rangga ini

"Terkejutnya nanti saja! Mana mobilmu?" Semburku

"I..itu," tunjuknya "ayo!"

Kami buru-buru membuka pintu mobil dan segera masuk kedalamnya. Untung saja tidak ada yang mengetahui wajahku, karena saat sarapan tadi pagi hingga saat ini aku selalu memakai masker.

"Ka! Bagaimana bisa?" Cicit Rangga diperjalanan

Aku hanya terdiam sesaat dan melamun, memikirkan kejadian tadi saat di hotel.

"Sayang!" Ucap pelan Kyungsoo membuyarkan lamunanku

"Iya?" Jawabku pada Kyungsoo

"Kak!!!!" Sembur Rangga memaki

"Eh kampret berisik!" Kecutku mendegungkan kepalanya

"Kenapa sama Kyungsoo?!" Pekiknya

"Eh ngomong yang bener ada dia juga!" Semburku

"Emang ngerti sama bahasa kita?"

Benar, Kyungsoo tidak mengerti bahasaku. Tapi tetap saja, aku menghargainya.

"Ngerti!" Bohongku

"Sayang, jika dia bertanya diam saja." Gumamku pada Kyungsoo

"Ne!" Ucapnya tersenyum dan tertawa kecil padaku

"Eh curut ngomongin gue? Ketawa segala!" Dumel Rangga

Hampir satu jam, aku melewati perjalanan dari Jakarta menuju kota kelahiranku, Bandung. Akhirnya aku sampai juga didepan rumahku. Tak ada yang berbeda, masih tetap sama.

Namun, langkahku seperti terhenti. Sangat berat, ada apa ini? Mengapa aku sangat takut?

"Percayalah padaku!" Ucap Kyungsoo yang mendapatiku gugup

Saat memegang tanganku ia membuatku percaya, jika aku dapat menghadapi bersama dengannya.

Tbc.

Jangan lupa untuk vomment nya yaa❤ kalau suka bisa ditambah ke perpus kalian thankyou❤

HEART✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang