Chapter 64

15 1 0
                                    

(Author Pov)
Baru saja ketika telapak kaki laki-laki itu menginjak tumpuan mobilnya, langkahnya tiba-tiba terhenti.

"Ada apa lagi?" Tanya baekhyun pada chanyeol

"Sepertinya aku tak bisa pulang ke seoul hari ini." Ucap chanyeol memberitahu sahabatnya itu

"Masih kepikiran aurel?" Timbal baekhyun

tanpa menjawab pertanyaan dari baekhyun, dengan cepat chanyeol kembali ke hotel dimana aurel dan kyungsoo menginap.

Baekhyun hanya membuang nafas pasrah melihat sifat teguhnya seorang Park Chanyeol.

(Aurel Pov)

"iya chanyeol ssi?" Gagapku menjawab panggilan chanyeol yang sudah siap memasang kuping untuk mendengar semua ucapan dari chanyeol

"Aku akan menemanimu. Kamu jangan takut."

Kalimat itu.. kalimat yang dilontarkan oleh seorang Park Chanyeol, membuat deraian air mata yang tak bisa terbendung lagi ini berlinang.

Akhirnya aku sampai didepan sebuah pintu penerbangan yang akan mengantarkanku kembali pulang ke kampung halamanku.

"Chanyeol ssi?" Ucapku melihat sosok lelaki ini tanpa masker mendampingiku ditengah gerombolan orang yang berlalu lalang menatapi kami berdua

"Jika ini yang terbaik bagimu, aku akan selalu mendukungmu." Ucapnya

Tak sadar ia meneteskan air mata, membuatku cukup syok melihat hati rapuhnya kini.

"Wah.. aku ini kenapa.. sepertinya aku gila!" ketusnya menyusuti air mata dengan tawa palsunya, aku yakin itu.

"terimakasih atas segalanya chanyeol ssi," ucapku "sampaikan ucapan terimakasihku pada semua member, dan salam perpisahan juga." Lanjutku

Dan yang terakhir salam perpisahanku pada kyungsoo, batinku berkata tapi ucapan tak bisa, lidahku kelu.

Dan pada akhirnya kakiku mulai berjalan masuk menuju penerbangan selanjutnya, negaraku indonesia.

Tiba-tiba aku mendengar sebuah teriakan keras yang menggema di gedung ini.

"Aurel!!!!!! Aku mencintaimu!!!! Jangan lupakan aku!!!!!" Teriaknya membuat langkahku terhenti dan tubuhku dengan spontan membalik menuju arah suara itu.

Benar, chanyeol lelaki gagah nan jantan itu berteriak menyebut namaku, andai saja orang yang aku cintai itu dia. Andai saja..

Tangannya melambai kearahku, tak henti-hentinya. Tanpa ragu kubalas lambaian tangannya, tak bisa aku menahan rasa berat ini meninggalkan semua kenangan indah yang kubuat dinegara penuh memori cinta ini.

7 jam perjalanan kembali menuju negaraku, aku harus segera bangun dari mimpi buruk nan indah ini, aku tak bisa membedakan keduanya.

(Kyungsoo Pov)

Sudah seharian aku mencari aurel, tapi tak bisa aku menemukannya.

Aku sempat berfikir aurel kembali ke apartemennya, tapi hasilnya nihil. Tak ada satupun di apartemennya yang bisa kutemukan batang hidungnya.

Aku mencarinya di tempat kerja, tak ada satupun orang yang tau keberadaan aurel.

Hingga pada akhirnya, hari dimana aku harus memulai tugas negaraku sudah tiba.

Menenteng tas, dengan rambut polontosku, aku bergegas menuju distrik kemiliteran.

Chanyeol yang berada disampingku, tak berbicara sedikitpun tak seperti biasanya. Pandangangku hanya beralih menatap langit luar yang sangat cerah.

"Wanitaku dimana? Setelah pulang dari tugas negara ini, aku akan mencarinya dan menikahinya."

Setelah tiba di depan gerbang distrik ini, kulangkahkan kakiku keluar, melihat begitu banyak fans, dan wartawan yang sudah menunggu untuk mengantarkan kepergianku dan chanyeol menjalankan tugas negara selama 2 tahun lamanya.

kulihat para member yang hanya tersenyum melihat kearahku dan chanyeol.

Dengan sigap tanganku menghormati mereka para member dan seluruh fansku kompak dengan sahabatku chanyeol.

Tak lama langkah kakiku mulai memasuki pusat kemiliteran ini.

"Selamat tinggal aurel, sampai bertemu kembali." batinku

(Aurel Pov)

"sudah semuanya mah, tinggal gedung yang belum kupesan." Jawabku dalam panggilan

"Iya, gaunnya sudah aku coba, dan aku akan mengenakannya." Timbalku kembali dan menutupi panggilan telepon itu

"Huh sudah 80%, semoga lancar sampai hari H." Lirihku menarik nafas panjang

tanganku tanpa sadar menekar album galeri dimana semua foto memori cinta di negara ginseng itu tertata rapi didalamnya.

"Kyungsoo, sudah satu tahun kamu dengan tugas negaramu." Ucapku "aku harap kamu berbahagia disana" ucapku tersenyum kikis melihat fotoku dengannya yang tampak tersenyum bahagia saat itu..

"Sayang, ayo kita lanjut mencari bunga untuk desain gedung nanti." seru axel memangilku dari kejauhan

" seru axel memangilku dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya sayang..."

Ya, axel sahabat kampusku dulu, ia adalah calon suamiku sekarang.

TBC

Setelah sekian lamanya baru update lagi, huhu udah mau last episode lagi ajaㅠㅠ
Btw terimakasih 3rb readers nya❤❤ jangan lupa untuk kasih vote nya juga ya❤❤

HEART✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang