Hoseok terus menatap manik mata Jimin yang ketakutan dan akhirnya air mata Hoseok mengalir kembali,
"Jimin-ah, kau... kau,..."
Hoseok tak sanggup melanjutkan kata-katanya, percuma saja dia bicara kalau Jimin tidak dapat mendengarnya dengan jelas. Ia merasa sangat bersalah kepada Jimin, harusnya dirinya saja yang mengalami sakit parah, bukan yang lebih lemah darinya.
Hoseok pun memberitahukannya dengan bahasa isyarat, yang mana memiliki arti, 'Kau tidak dapat mendengar lagi'.
Jimin pun shock berat, ia menangis dengan keras. Ia terus mencoba mengeluarkan suaranya agar dapat terdengar oleh telinganya sendiri, namun hasilnya nihil.
Dokter dan perawat yang mendengarnya pun mendatangi kamar tersebut, Jimin sudah seperti kehilangan mentalnya sekarang, maka dokter menali tangan dan kakinya di ranjang.
Hoseok melihatnya. Hoseok merasakannya, karena ia berjanji akan terikat dengan Jimin.
Seulgi pun memasuki ruangan karena diberitahu oleh perawat yang menuju ke ruang yang sama dengan perawat lain, Seulgi melihat Hoseok yang menangis dan langsung mengalihkan pandangannya dari Jimin untuk di peluknya.
"Ssshhh... sshhh jangan menangis, Hoseok-ah. Jimin tidak apa-apa... jangan dilihat." ucap Seulgi sambil sesekali mengecupi kepala Hoseok.
"Eomma... Jimin... Jimin tidak bisa mendengar..." tangisan Hoseok semakin menjadi, sementara tangis Jimin telah berhenti.
Inilah. Batinnya, yang membuat Jimin semakin shock dan tidak terima akan keadaannya sekarang.
×××
Setelah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, Jimin kembali menyendiri bersama tongkat bantu berjalannya. Di dalam sebuah mobil, ia hanya duduk diam sampai mereka mencapai tujuan.
Hoseok semakin hari semakin merasa kesepian, karena tidak ada lagi yang bisa diajaknya main atau ngobrol. Seulgi eomma semakin mengkhawatirkan kondisi Jimin, Jong In appa apalagi, kecuali anak-anak yang lain; mereka nampak senang dengan keadaan Jimin yang tuli sekarang, karena Jimin tidak bisa mendengar cacian yang mereka lontarkan pada Jimin.
Malam itu juga, Hoseok tidak bisa tidur dan ia memutuskan untuk pergi ke kamar Seulgi eonma dan JongIn appa. Hoseok memanggil Seulgi dengan lembut, sembari tangannya mengusap matanya yang sudah mengantuk.
"Eomma... aku tidak bisa tidur.." ucapnya dengan pelan, Seulgi dan Jong In yang mengetahui pintu kamar mereka terbuka langsung menatap ke arah ambang pintu. Dilihatnya Hoseok di sana sedang mengusap matanya dan membawa teman tidurnya,
"Hoseok-ah..." panggil Seulgi yang langsung bangkit dari ranjangnya lalu menghampiri Hoseok, "Tidak bisa tidur karena Jimin lagi, sayang, hm?"
Hoseok mengangguk, "Eomma... aku ingin Jimin kembali." Hoseok mencengkram baju Seulgi, "Aku ingin temenan sama Jimin..."
Seulgi mengelus rambut Hoseok dengan pelan sambil menjanjikan, kalau akan mengembalikan sifat Jimin seperti biasanya, lalu dapat berinteraksi dan berteman lagi dengan Hoseok. Seulgi kemudian mengantar kembali Hoseok ke kamarnya, mengantarkannya tidur hingga pagi tiba.
Keesokan harinya, waktunya sarapan. Semua anak berkumpul di meja makan kecuali Jimin, Jimin meminta sendiri untuk tidak sarapan bersama, maka dari itu setelah mereka selesai sarapan, Seulgi eomma membawakan sarapan untuk Jimin di kamarnya. Hoseok yang melihat hal tersebut langsung saja mendatangi Seulgi, memintanya untuk dia saja yang mengantarkan sarapan Jimin.
"Eomma, biar aku saja." ucap Hoseok dengan mengambil nampan yang dibawa Seulgi. Seulgi pun menyetujuinya saja, akan tetapi ia tetap mengawasi Hoseok dari belakang, sampai akhirnya sampai di kamar Jimin, sehingga Seulgi tidak kelihatan ketika Hoseok sedang memasuki kamar Jimin. Hoseok meletakkan nampan tersebut di meja, ia kemudian menyentuh bahu Jimin, "Jimin-ah,..." panggilnya pelan, tapi tentu saja Jimin tidak bisa mendengarnya. Ia hanya langsung menolehkan kepalanya dan ketika melihat Hoseok, tatapannya berubah menjadi kesal. Hoseok menghadapkan badannya kepada Jimin, agar Jimin lebih mudah mengerti dirinya namun Jimin terus menghindarinya. "Jimin-ah, aku mohon..."
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ FIRST LOVE || HOPEMIN
Fanfiction( hopemin ff requested by @HopeLoveGa ) Here's your req ^^ hope you like it! Menceritakan tentang persahabatan dua pemuda, yang satu normal saja dan yang satu memiliki kekurangan. Keduanya bersahabat sejak belia, sampai akhirnya ketika mereka beranj...