bagian ketujuh

1K 124 41
                                    

"Hyung...?"

"Kiriman paket untuk Jung Hoseok-ssi." ucapnya, yang mana tentu saja Jimin tidak dapat mendengarnya, tapi tahu karena meneliti tiap gerak mulutnya.

Sepertinya di sini, hanya Jimin yang mengenali orang dihadapannya, karena yang ditatapnya sekarang hanya mematung bahkan mencoba menyadarkan Jimin dari lamunannya.

"Halo? Kau melamun?" sambil mengayunkan tangannya ke kanan dan ke kiri sampai akhirnya Jimin sadar dari lamunannya.

Bagaimana aku berkomunikasi dengannya, pikir Jimin bingung. Dirinya tidak bisa mengeluarkan suaranya, bagaimana cara agar ia memperkenalkan diri?

"Apa benar ini kediaman Jung Hoseok-ssi? Atau saya salah alamat? Kenapa Anda diam saja?" tanyanya masih dengan tatapan bingung.

Jimin dengan spontan pun mengangguk, ia memperagakan gerakan sederhana yang orang biasa yang tidak tahu menahu soal bahasa isyarat. Jimin memeragakan untuk mempersilakan masuk dan menawari minum.

"Anda kenapa tidak bilang daritadi?" ia tertawa pelan, "Maaf, tapi saya masih ada pekerjaan lain."ㅡ"Lagipula, kita tidak saling mengenal."

Tidak saling mengenal katanya, apa Jimin tidak salah dengar? Padahal dulu kebiasaannya merendahkannya dan Hoseok. Menganggap mereka lemah dan telah merebut kasih sayang Seulgi eomma dan Jongin appa.

"Jadi, saya hanya akan menyampaikan paket ini kepada Jung Hoseok-ssi dan..."

Jimin buru-buru masuk ke apartemen Hoseok lagi, ia mencari sebuah spidol hitam dengan sebuah kertas, supaya si pengirim paket atau yang dikenalnya sebagai Min Yoongi itu mengenalnya kembali.

"Eh? Permisi... Tuan...?" si pengirim paket bingung, kenapa pemuda di depannya itu tiba-tiba saja masuk ke kediamannya ini dan meninggalkannya? Dia seperti mau memperlihatkan sesuatu, batinnya.

Jimin kembali dengan membawa sebuah kertas di tangannya,  ia kembali menghadap ke arah si pengirim paket. Lalu, melebarkan kertas tadi dengan mengarahkan bagian yang telah ditulis dengan tangannya kepada si pengirim paket. Di situ tertulis;

"Aku adalah si tuli dan cacat. Aku orang yang pernah kaubilang mencuri kasih sayang Seulgi eomma dan Jongin appa. Aku ini, Park Jimin, hyung..."

Si pengirim paket atau Min Yoongi itu pun membacanya, perlahan sampai ia sampai ke tulisan besar yang bertuliskan, 'Aku ini Park Jimin'

"Park Jimin?" tanyanya. "Ah, maaf. Aku baru saja membaca tapi lupa,... aku tidak bisa bahasa isyarat tapi, mungkin kau bisa mengerti ini." Yoongi menunjuk dengan jarinya ke arah Jimin dan menunjuk ke arah kertas yang bertuliskan Jimin.

Jimin mengangguk begitu mengerti apa yang dimaksud oleh Yoongi, keduanya pun tersenyum kepada satu sama lain. Jimin pun mempersilakannya masuk, lalu membuatkan minuman untuk diminum sang tamu.

Keduanya duduk di sofa yang berhadapan dengan TV yang begitu gepeng, dan Jimin pun menanyakan dengan isyaratnya yang bermakna, "Bagaimana kabarmu, hyung?"

Tapi, Yoongi terlihat kebingungan ketika berkomunikasi dengannya. Lalu, ia mengambil kertas serta spidol yang ada di meja tempat cangkir kopi diletakkan dan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan Jimin padanya.

Yoongi menuliskan, "Kabarku baik. Kau sendiri bagaimana? Kudengar, kau tinggal bersama Hoseok di sini?"

Yoongi memperlihatkan tulisannya pada Jimin dan Jimin dengan spontan menjawab pertanyaan Yoongi dengan anggukan. Jimin mengambil alih spidol dan kertas itu, lalu menulis jawabannya,

"Hyung tinggal dimana? Dan paket itu dari siapa?"

Yoongi menulis kembali dengan kertas yang sama.

☑️ FIRST LOVE || HOPEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang