Benda-benda berserakan di lantai rumah itu. Sebuah kemarahan baru saja diluapkan di tempat tersebut, terlihat seorang pemuda juga berada di sana dengan ekspresi wajahnya yang masam. Wajahnya kali ini menghadap ke jendela, sinar matahari menyinari wajahnya yang penuh amarah.
"Aish, Park Jimin itu mengesalkan sekali!" teriaknya frustasi, mengingat tadi ketika berada di rumah sakit Jimin menolaknya mentah-mentah. Oleh sebab itu ia menghancurkan hampir seluruh benda di apartemen tempat Hoseok dan Jimin tinggal itu.
Namun, ada saat dimana ia merenungkan semuanya. Ia memikirkan dirinya ketika kembali menjadi Grim Reaper , dan tentu saja sebagai makhluk yang diutus Tuhan, ia harus menepati janji yang ia berikan kepada hamba Tuhan yang ia beri janji.
"Ck, Jung Hoseok,..." batinnya ketika mengingat nama itu, hatinya seakan terbakar.
Jungkook memejamkan matanya, dengan menggunakan kekuatannya, ia menerawang apa yang sedang dilakukan pemuda bernama Jung Hoseok itu tadi.
Beberapa detik berlalu dan,...
BOOM
Kenyataan yang baru saja ia terawang membuatnya semakin marah.
"Aish, menyebalkan!" keluhnya sembari tangannya membanting vas bunga di sampingnya.
Karena amarah yang tidak terkendali, Jungkook kembali pada bentuk aslinya. Ia tidak akan memperbolehkan Hoseok kembali pada tubuhnya sebelum Jimin menjadi miliknya.
"Lihat saja, Jung Hoseok, kau akan kalah setelah ini."
Si Grim Reaper menyerigai, lalu menghilang menuju tempat di mana Hoseok berada.
****
Hoseok masih berada di kediaman wanita yang hidup bersama anjingnya itu. Ia terus menunggu sesuatu akan terjadi kepadanya, atau apapun itu yang dapat mengubah nasibnya. Beberapa menit kemudian, pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pemuda dengan seragam dokternya memasuki rumah.
Hoseok terkejut, ia seperti pernah melihat dokter ini di suatu tempat, tapi ia lupa. Wanita yang tadinya duduk kini berdiri menghampiri dokter itu, ia dengan nada suara khawatir mencoba menenangkan pemuda itu serta memeluknya. Andai saja Hoseok dapat bertemu ibu kandungnya, ia ingin dipeluk seperti itu.
Ia tersenyum melihat pemandangan bahagia itu, akan tetapi sebuah kalimat yang dokter muda itu ucapkan mengejutkannya,
"Pasienku, Jung Hoseok,... adalah putera Anda yang berasal dari panti asuhan di pinggiran kota."
Mendengar hal tersebut, Hoseok menatap kedua manusia yang sedang berada di hadapannya saat itu juga secara bergantian. Kemudian, pandangannya berhenti pada wanita itu, ia menangis bahagia setelah mendengar pernyataan yang diberikan oleh dokter muda itu.
"Eomma,..." gumam Hoseok kepada dirinya sendiri. Ia tak lagi bisa membendung air matanya.
Hari ini, waktu ini, ia telah menemukan ibunya. Ibu kandungnya.
Dan lebih bahagianya lagi, ia bisa bertemu ayah kandungnya serta saudara tirinya. Hoseok telah menunggu saat-saat ini, saat ia akan menemukan ibu kandungnya dan bisa kembali ke tubuhnya.
Hoseok menunggu, ia memejamkan matanya berharap ketika ia membuka lagi sudah kembali di rumah sakit, dengan Jimin sebagai pemandangan yang pertama ia lihat.
Tapi, tidak. Bukan itu yang terjadi.
Ia malah berakhir di antah-berantah. Sendirian, kenapa ia kemari? Bukankah dia bisa hidup kembali?
"Apa Jungkook itu berbohong kepadaku?"
****
Tangan Jimin tidak melepaskan genggamannya pada tangan yang diinfus milik Hoseok, pandangannya fokus pada wajah Hoseok yang masih menggunakan alat yang menghubungkan untuk membuatnya tetap bernapas.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ FIRST LOVE || HOPEMIN
أدب الهواة( hopemin ff requested by @HopeLoveGa ) Here's your req ^^ hope you like it! Menceritakan tentang persahabatan dua pemuda, yang satu normal saja dan yang satu memiliki kekurangan. Keduanya bersahabat sejak belia, sampai akhirnya ketika mereka beranj...