bagian kelimabelas

675 59 7
                                    

"Apa yang kau lakukan? Siapa kau?"

Sebuah suara menggema setelah Jungkook ditarik dan jatuh ke belakang dengan bokongnya. Ia menolehkan kepalanya untuk melihat orang yang menghasilkan suara tadi, Jungkook menatap orang itu dari atas ke bawah tanpa merespon perkataan orang itu tadi.

"Hei. Kau bisu apa bagaimana?" orang itu kembali mengeluarkan kalimat dingin kepadanya.

"Aish, Min Yoongi, mengganggu saja." Keluh Jungkook dalam batin. Sebelumnya memang Jungkook sudah lebih tahu tentang orang-orang yang berhubungan dengan Hoseok, termasuk Jimin yang paling banyak ia gali masa lalunya. Dialah yang paling bersangkutan dan tahu tentang Hoseok.

Jungkook bangkit dari tempatnya jatuh, kini ia berdiri menghadap kepada Min Yoongi itu sembari melontarkan senyuman.

"Hai. Aku temannya Jung Hoseok, Jeon Jungkook. Kenalkan." Jungkook mengulurkan tangannya, berharap Min Yoongi itu menjabat tangannya.

"Teman Hoseok?" Yoongi berdehem sekaligus mengeluarkan serigaiannya, "Aku tidak ingat Hoseok punya teman namanya Jeon Jungkook."

Jungkook berusaha menahan amarahnya, ia tidak boleh memperlihatkan identitas aslinya bahwa dirinya ini adalah seorang Grim Reaper. Maka, Jungkook pun meyakinkan Yoongi dengan cara 'lebih manusiawi'.

"Ya, memang Hoseok jarang bercerita tentangku." ucap Jungkook masih mencoba mengajak Yoongi itu berbicara dengannya, "Tapi, hei, memang kami belum lama kenal. Kami juga tidak terlalu dekat, tapi karena Hoseok yang begitu baik, dia merubahnya."

Yoongi membalikkan badannya dengan senyuman kecil, "Hm. Kalau kau memang benar temannya Hoseok, lantas kenapa tadi kau mau menciumnya?" Tangannya sekarang menunjuk pada Jimin, mengingat kejadian tadi.

Jungkook terdiam.

"Hoseok pasti bercerita banyak soal dia padamu." Yoongi kembali menatap Jungkook setelah sekilas menatap Jimin yang masih tertidur, "Hoseok mencintainya kau tahu? Dia mencintai Hoseok. Jadi, kalau kau memang benar temannya Hoseok,..." Yoongi berjalan mendekati Jungkook, memegang bahunya sembari berbisik, "...kau tidak mungkin akan menciumnya seperti tadi."

****

"Ah, kenapa badanku sakit semua ya." gumam Namjoon kepada dirinya sendiri.

Kali ini adalah Namjoon yang sesungguhnya, Namjoon dengan tubuh dan roh Namjoon(pusing gaktuh wkwk). Ia melihat dirinya di cermin dan,.. ia terlihat berantakan.

"Ah, kenapa ini? Padahal masih ada skripsi..." Namjoon menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk stretching badannya yang terasa begitu capek.

Namun kemudian, matanya yang jeli menangkap sebuah buku notenya yang terbuka dengan sebuah tulisan dan pena yang masih berada di atasnya. Namjoon mendekati mejanya, seingatnya sebelum tidur dia sudah menata note serta penanya di rak dan tempat pensil, tapi ini kenapa bisa ada di luar?

Dengan sebuah tulisan pula.

"Apa ini?" Namjoon duduk di kursi meja belajarnya. Ia mulai membaca yang ada di atas note itu sampai baris terakhir.

Dan...

"Tunggu... apa ini maksudnya? Jung Hoseok? Kecelakaan?" Namjoon menutup notenya itu, menyadari sebuah kabar yang belum ia ketahui dengan sendirinya.

Dengan begitu, ia meraih ponselnya dan menelepon Jimin.

"Hei, Jimin-ssi... ah, Jung Hoseok sedang..."

"Iya. Kau lupa? Padahal tadi kau sudah berkunjung."

Namjoon membelalakkan matanya, tangannya menutup mulutnya yang menganga tidak percaya bahwa apa yang dipikirkannya benar.

☑️ FIRST LOVE || HOPEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang