04

45 2 0
                                    

Setelah mengetahui kakaknya mengajak Rumi ke rumah sore itu, Mahen mengurung diri di kamar.

"Kenapa dulu aku menyembunyikan perasaan ku Rumi? Aku selalu saja terlihat mengabaikanmu. Dengan dalih pertemanan, aku tidak berani mengatakan bahwa aku mencintaimu dan ingin selalu bersamamu.”

Tante Rose, ibu Mahen membaca gelagat anaknya yang dari kemaren tidak keluar kamar, tidak mau makan malam bersama keluarga.

“Mahen, kemana ma? Tanya papa tiri Mahen

"dia di kamar Pa."

"sudah tiga hari dia tidak tampak makan bareng kita."

"dia kelelahan banyak agenda kampus." balas Mama.

Seusai makan malam, Ibu Mahen menghampiri Mahen di kamarnya.

"kamu kenapa sayang dari tadi murung di kamar terus?"

"gak papa ma, Mahen baik-baik saja."

"cerita lah pada mama. Semenjak Rumi datang kemarin, kamu murung terus."

"tidak apa-apa ma. Mahen sudah menerima kenyataan. Mahen tau bahwa perasaan cinta bisa hilang. Mungkin suatu saat perasaan Mahen ke Rumi juga akan hilang."

"cinta sejati tidak akan hilang meskipun engkau sudah tidak lagi bersamanya. Meskipun papa mu sudah tiada, cinta mama ke papa tidak akan hilang. Mama tau kamu masih mengharapkan hati Rumi kembali. Tapi harusnya kamu bersyukur seenggaknya kamu masih bisa bertemu dengannya."

"lalu kenapa mama menikah lagi dengan orang lain, kalau mama masih mencintai papa?" Jawab Mahen berlalu pergi meninggalkan mamanya.

“Mahen mama belum selesai bicara.." Tante Rose belum menyelesaikan pembicaraan Mahen pergi keluar kamar.

Dari awal Mahen tidak setuju mama nya akan menikah lagi. Baginya ia sudah dewasa dan sudah sanggup melindungi mamanya meskipun tanpa kepala keluarga.

***

Setelah pertemuan Rumi dengan Tante Rose dan Mahen, Rumi juga lebih banyak mengurung diri di kamar. Ada perasaan berkecamuk di hati Rumi.

"Kenapa dulu aku menyembunyikan perasaan ku Mahen? Aku selalu saja terlihat mengabaikanmu. Dengan dalih pertemanan, aku tidak berani mengatakan bahwa aku mencintaimu dan sekarang keadaannya sudah berbeda. Aku sudah bersama laki-laki lain.”

RUMI : Cinta Lama Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang