02

85 5 5
                                    

Pagi ini Mahen tiba di Belanda. Hawa dingin sepoi-sepoi menyapanya. Assalamu'alaikum Amsterdam, aku datang. Maka pertemukan aku dengan Rumi.

Setelah kematian ayah Mahen, ibunya menikah lagi dengan seorang diplomat yang juga seorang duda beranak satu. Henry Fajar Antariksa adalah kakak tiri Mahen. Selisih usia mereka hanya satu tahun. Ayah tiri Mahen mendapatkan tugas dinas di Kedutaan Besar RI di Belanda selama beberapa tahun ke depan. Mahen mulai akrab dengan kakak tirinya yang sudah terlebih dahulu menetap di Belanda. Sebelum ibunya menikah dengan ayah tirinya, Henry dan papanya sudah di Belanda, baru Mahen dan ibunya menyusul.

Mahen berencana melanjutkan studi S2nya disana. Ia sangat berharap ada keajaiban yang mempertemukannya dengan Rumi. Entah di jalan atau di manapun.

Mahen mencari tahu keberadaan Rumi dari Kiren. Kiren bilang Rumi masih di Belanda dan memang menetap disana. Mahen mencoba mencari tahu informasi tentang keberadaan Rumi namun tidak ada pencerahan juga.

***

Lama Mahen memandangi wanita yang mengambil sepeda di parkiran depan kampus. Ingin Mahen menyapa nya tapi takut salah orang. Karena terlalu lama termenung, wanita itu pergi dengan sepedanya menuju ke suatu tempat. Mahen tidak berpikir panjang langsung mengambil sepeda nya dan mengikuti wanita tadi, tapi entah mengapa jejaknya menghilang. Ia putus asa mencari tahu apakah wanita itu bener-benar Rumi Humbatov wanita pujaan hatinya.

Akhirnya ia mengetahui ada perkumpulan mahasiswa Indonesia di Belanda. Ia bergabung dengan komunitas itu. Mahen bertemu dengan seorang pelajar wanita dari Indonesia namanya Clara. Mahen banyak bertanya tentang aktivitas mahasiswa Indonesia di sana. Banyak obrolan seru tentang Belanda yang mereka obrolkan. Di sela-sela obrolan Mahen sempat menceritakan bahwa ia sedang mencari sosok wanita Indonesia bla-bla. Semua tentang Rumi ia ceritakan.

Clara sepertinya tidak asing dengan nama Rumi Humbatov. Ia seorang wanita cantik, pintar dan aktif di galeri seni kampus. Kali ini Mahen senang luar biasa bahwa yang dimaksud Clara memang Rumi Humbatov pujaan hatinya. Rumi memang hobi melukis sejak mahasiswa dulu. Banyak lukisannya yang dibeli turis mancanegara ketika ia masih di Jogjakarta.

"saya sangat berharap bisa bertemu dengannya Clara, saya sangat berharap"

"apakah dia seseorang yang sangat special buat mu?"

"sangat, aku memang kesini mencarinya"

"oke, saya bisa bantu kamu buat bertemu dengan nya, karena saya mengenalnya dengan baik di komunitas seni"

***

Siang itu Clara di perpustakaan ia melihat Rumi sedang membereskan buku-buku nya dan akan pergi bersama teman-temannya.

"Rumi...." Panggil Clara

"iya.."

"sedang sibuk ya?"

"iya kenapa?"

"kapan kamu ada waktu? Kita ada tugas kelompok kan?"

"iya, nanti ya setelah aku selesai persiapan pameran besok."

"oke. Just call me if you're ready"

Persiapan Rumi untuk pameran lukis besok sudah selesai. Ia kemudian pergi untuk menemui Clara mengerjakan tugas kelompok. Sesampainya di taman itu Rumi melihat jam tangan nya dan melihat Clara tidak ada disitu. Tetapi ada sosok lain yang tidak asing baginya, Mahen.

"Rumi..." Mahen melihat sosok yang selama ini dicarinya.

Rumi kaget setengah mati bahwa laki-laki yang memanggilnya adalah Mahen. Laki-laki yang pernah mengisi hatinya di masa lalu.

"Rumi apa kabar?"

"baik." Jawab Rumi singkat. Rumi masih tidak percaya laki-laki itu adalah Mahen.

"aku senang sekali bisa bertemu dengan mu"

"kenapa kamu ada disini?"

"ceritanya panjang Rumi. aku tidak menyangka bisa bertemu dengan mu disini setelah sekian lama aku menunggu kabarmu"

Rumi hanya terdiam.

Mata mereka saling bertemu pandang. Ada perasaan teraduk-aduk di hati Rumi. ia sangat tidak menyangka bisa bertemu Mahendra lagi. Ia berpikir tidak akan bertemu dengannya selamanya. Namun takdir berkata lain.

"bagaimana kabar Indonesia" Tanya Rumi

"Indonesia baik, masih seperti yang dulu, banyak kenangan disana"

"maaf aku pergi secepat itu"

"kamu tega Rumi"

"tapi itu lebih baik untukmu"

"kata siapa?. Aku tidak baik-baik saja"

"oya? Aku tidak yakin"

Mahen terdiam sejenak. Rumi sepertinya masih tidak percaya dengan nya. Rumi pasti berfikir macam-macam tentang dirinya.

"5 tahun aku tidak mendengar kabarmu. Aku mencari-cari mu."

"untuk apa?"

"aku membutuhkanmu dalam hidupku Rumi.."

Rumi hanya terdiam lama. Rumi tidak tahu harus berkata apa. Rumi hanya berusaha untuk tidak terlihat sedih.

"kalau kamu berpikir aku bersama wanita lain itu salah besar. Aku tahu kamu pasti berpikir bahwa aku akan bersama wanita lain. Itu salah. Aku masih sendiri, sepi." Lanjut Mahen.

Rumi mendengarkan semua ucapan Mahen dengan tertunduk memandangi ikan yang dari tadi berebut makanan. Ia membayangkan mengapa Mahen harus datang telat. Hati Rumi guncang luar biasa. Ia melihati jam tangan nya kenapa Clara tidak lekas datang. Ah mungkin temannya itu lagi sibuk konsul dengan dosennya. Ia lantas mengalihkan pembicaraan dan ngeloyor pergi

"aku buru-buru. Aku harus pergi Mahen"

Rumi pergi meninggalkan Mahen. Ada sedikit perasaan tidak enak di hati Mahen. Rumi adalah masa lalu terindahnya namun ia telat mengatakan bahwa ia sangat mencintainya. Kini Rumi sudah menjadi orang lain. Tidak seperti Rumi yang dulu, yang hangat dan bersahabat.

RUMI : Cinta Lama Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang