Setiap sore laki-laki itu selalu mengamati wanita yang duduk di halte bus taman kota. Ia tampak hanya tertunduk menikmati lalu lalang orang-orang lewat. Terlihat wajahnya sendu. Tak pernah tampak sedikit pun senyum di wajahnya. Entah dari jam berapa wanita itu duduk disana. Setiap sore menjelang maghrib ia selalu duduk disana.
Bahkan pada hari minggu pun wanita tersebut masih duduk disana. Entah apa yang ditunggui nya. Ingin sekali laki-laki itu menyapanya. Berkenalan dan bisa mengetahuinya dari dekat.
Beberapa kali mata nya bertatapan dengan wanita itu tapi ia masih saja terdiam tak mengucapkan sepatah kata apapun.
"Selamat sore nona." laki-laki itu memulai pembicaraan.
Wanita tersebut masih terdiam. Tak sedikitpun mengarahkan wajah ke arahnya.
"Siapa nama mu nona? Apakah kamu juga mahasiswa di kampus ini?"
Belum ada respon juga dari wanita tersebut.
"Maaf kalau aku mengganggu mu. Aku hanya ingin berkenalan dengan mu."
Dia masih terdiam, entah apa yang dipikirkannya.
"Siapa namamu nona?"
"Nama? Entahlah." balas wanita tersebut.
"Ha, siapa namamu woy?"
"Apa artinya nama, jika setelah kamu tau namaku, kamu hanya akan menceritakan yang tidak aku harapkan tentang namaku kepada orang lain."
"Tidak mungkin, aku akan menghafal namamu."
"Buat apa kamu hafal namaku sementara setelah itu kamu berusaha melupakan sekeras-kerasnya."
"Oke.. Saya terima. Lalu bagaimana saya harus memanggilmu?"
"Kenapa kamu sangat ingin tahu namaku, sementara kamu daritadi tidak menyebut namamu. Apakah kamu tipe orang yang menunggu orang lain memberi mu sesuatu terlebih dahulu baru kamu mau balik memberi?"
"Oh. . namaku Mahen."
"Aku Rumi." wanita itu pergi. Ia pergi meninggalkan laki-laki itu tanpa sepatah kata pun.
**
Itulah pertemuan pertama Mahen dengan Rumi. Entah apa yang terjadi dengan dirimu Rumi. Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Tolong buka lah hatimu. Katakan padaku bahwa kamu juga ingin mengenalku.
Aku Mahendra Dharmawangsa Putra.
***
Terimakasih sudah mampir, ditunggu saran nya ya guys.. :) masih belajar nulis, thank you..:)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMI : Cinta Lama Yang Hilang
RomanceApa hakikat ketulusan, jika melihatmu bahagia bersama orang lain itu kau sebut ketulusan, sungguh ketulusan itu ternyata menyedihkan. *** Hy guys.. Selamat membaca..:) semoga suka ya..