06

49 2 0
                                    

Flashback

"maafkan aku Kinan, aku baru menemuimu." Mahen menemui Kinan yang sudah lama menunggu jawaban atas lamaran Kinan melalui Kiren beberapa waktu yang lalu.

"Tidak apa-apa." balas Kinan yang gemetaran berhadapan dengan Mahen.

"aku sudah mendengar semua tentang mu dari sepupuku Kiren. Aku masih tidak habis pikir mengapa kamu menginginkanku?"

"memang nya kenapa? Apakah aku salah?"

"kamu wanita baik Kinan. sedangkan aku masih seperti ini. Aku masih banyak kurang ilmu tentang agama. Aku sangat berbanding terbalik denganmu"

"aku sudah tau. Aku mengamati keseharianmu. Apakah ada yang salah dengan keputusanku?.”

“tidak Kinan. Kamu tetap tidak salah. Hanya saja aku merasa tidak pantas bersamamu."

Mendengar jawaban dari Mahen Kinan ingin menangis, tapi masih ditahannya.

"aku tidak mau kamu tersakiti. Laki-laki yang kamu cintai sedang mengharapkan wanita lain. Yang entah dia sendiri tidak tahu apakah bisa bersamanya atau tidak." lanjut Mahen.

"Mahen.. " Kinan akhirnya tidak bisa membendung tangisnya.

"kamu menangis Ki?"

"tidak, aku tidak apa-apa."

"maafkan aku Kinan. aku tidak bermaksud.." Belum sempat melanjutkan berbicara Kinan memotong.

"kamu tidak perlu meminta maaf. Kalau begitu, aku yang minta maaf."

Kinan kemudian berlalu pergi meninggalkan Mahen dengan perasaan sedih, cinta nya ditolak. Ia mencoba tegar dan menyembunyikan tangisnya. Sudah 4 tahun Kinan memendam perasaan terhadap Mahen. Sungguh waktu yang tidak sebentar. Dan sudah selama itulah ia mengamati dan mengumpulkan info apapun tentang Mahen. Cinta memang rumit. Percayalah.

RUMI : Cinta Lama Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang