Dari bibirmu terucap, "Aku memilih dia."
Spontan, kupejamkan kedua mata
Mendaratkan dengan perlahan sebuah suara pada rungu yang menuli sementara
Agar aku segera sadar, aku bukan siapa-siapaTak akan kubiarkan debu-debu luka itu menghantam mataku
Menghantarkan rambatan perih itu ke dalam dadaku
Mengendap, kemudian membatu
Meninggalkan bekasnya pada hati yang merasa telah tertipu
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rasa
Poetry~Rangkaian Aksara Untuk Semua Rasa~ Bukan sekadar aksara perihal rasaku saja. Namun, ini adalah rangkaian aksara yang kutulis tentang (semua) rasa yang mungkin kamu pun pernah merasakannya. (HANYA SEBATAS PUISI) -15 Desember 2017-