22| Luka

1.3K 43 15
                                    

Bertandang, bukan sekadar menyapa
Membawa perih kala kembali bersua
Kali ini berbeda,
Bahkan lebih parah dari sebelumnya

Panas terik ciptakan seringainya,
Menyengat jahitan yang belum menutup sepenuhnya
Kobaran pun semakin hebat menggila
Abu pedih berdiam meninggalkan jejak nestapa

Rinai hujan tak lagi bisa menghapusnya
Kian mendekap erat tanpa setitik iba
Bukannya malah menghangatkan jiwa,
Gigil kesakitan menembus lebih terasa

Menikam pada hati yang kian tak berdaya
Menjerat diri dengan belenggu nelangsa
Enggan enyah walau kerap kali kupaksa

Oh ... luka
Kumohon, segeralah sirna tak bersisa
Tergantikan rengkuhan cinta berselimut bahagia

Aksara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang