Hanbin melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul jam 9 malam saat ia tiba di depan pintu apartemennya. Samar-samar mendengar suara kyulkyung sedang menelpon. Hanbin tidak jadi membuka pintu apartemen, dan lebih memilih mendekatkan telinganya di pintu apartemen.
"Kak hanbin sangat baik, pa. Dia tidak pernah memarahiku. Dia slalu membantuku mengerjakan sesuatu. Dan dia tidak pernah mengajakku melakukan hal-hal negatif pa, aku—"
Hanbin bernafas lega. Itu dari ayah kyulkyung, bukan taeyong. Sepanjang perjalanan dia bertanya-tanya, apa yang gadis itu lakukan setelah pulang sekolah. Apa dia sudah di apartemen atau pergi dengan temannya. Jika pergi, dia kemana. Atau jangan-jangan dia pergi dengan taeyong. Lalu taeyong mengajaknya ke tempat yang tidak-tidak. Apa benar yang dikatakan yunhyeong, jika taeyong menyukai kyulkyung. Sudah sejauh mana pria itu mendekati kyulkyung. Apa nantinya kyulkyung juga akan tertarik pada taeyong.
Pikiran hanbin membuyar kemana-mana. Semua pikiran negatif tentang taeyong dan kyulkyung mulai mengerubungi otaknya.AH SIAL. Semua ini karna yunhyeong. Perkataan temannya itu membuat hanbin tidak tenang. Ia terus memikirkan kyulkyung dan segala yang berbau gadis itu.
Seharusnya tadi hanbin langsung pulang. Tapi ia tercegat karna saat bel klas 3 berbunyi, hanbin harus mengikuti rapat mpk, dan setelah itu berlayar ke rumah june bersama kawanannya. Hanbin tidak bisa menjaga kyulkyung 1x24 jam, dia juga masih muda dan ingin menikmati masa mudanya seperti anak lain.
Setelah terdiam di luar sekitar 3 menit, Hanbin kini membuka pintu apartemen, dan langsung terbuka. Sudah hanbin duga, kelinci energizer itu tidak menguncinya.
Hanbin menggeleng-geleng tidak mengerti lagi. Apa kyulkyung pikir apartemen ini seperti rumahnya? Memiliki pengawasan ketat dengan satpam yang kesana kemari dan cctv disetiap sudut ruang?"KAK HANBIN!"
hanbin menoleh saat suara cempreng itu menyambutnya dengan riang.
"Akhirnya kak hanbin pulang. Udah makan belom, kak? Makan bareng yuk. Aku udah nyiapin nasi goreng spesial, kare ayam, plecing taliwang, sop buntut, dan cah sapi brokoli lada hitam." jelas kyulkyung dengan riang sambil menarik tangan hanbin menuju meja makan.Hanbin mengikutinya.
Dan..oh, god! Siapa yang akan memakan makanan sebanyak ini.."Ini banyak banget." hanbin menatap kaget menu makanan yang ada di depannya.
"Hehe abis aku gak tau kak hanbin suka yang mana." kyulkyung mengambil beberapa sendok brokoli lada hitam dan menaruhnya di piring hanbin. "Yang ini enak, kak. Aku jamin."
Hanbin memerhatikan kyulkyung yang terlihat sibuk memilih dan menyuguhkan makanan untuk hanbin. Baru kali ini dia merasa seperti sangat diperhatikan oleh seseorang selain ibunya.
"Klo ini, kare ayam mau ga? Dikit asem-asem gitu sih." Kyulkyung menunjuk kare ayam sambil menatap hanbin.Hanbin mengangguk.
Setelah menyuguhkan makanan pada hanbin, kyulkyung juga mengambil makan untuk dirinya sendiri dan duduk di depan hanbin, seperti tadi pagi.
"Kak hanbin." ucap kyulkyung di sela-sela makan malam mereka.
Hanbin mendongakkan wajahnya, melihat kyulkyung sambil terus mengunyah.
"Tadi aku liat nama kakak di mading."
Hanbin mengernyitkan dahi tidak mengerti. Dia belum mengecek apa isi mading tadi pagi.
"3 siswa paling populer. Kim hanbin urutan 1, kak hanbin hebat!" gadis itu mengacung kan 2 jempolnya dengan pipi yang menggembul karena makanan, sungguh menggemaskan.
Tidak ada respon dari hanbin. Pria itu enggan tersenyum atau membalas celotehan kyulkyung. Ia hanya mengangguk lalu lanjut memakan makanannya.
"Kak hanbin, ketua MPK, ya?." ucap kyulkyung lagi, dan mendapat balasan anggukan lagi dari hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Bride
Fanfiction(Beberapa part di Private) Apa jadinya jika harus menikah dengan sosok yang tidak dikenal sebelumnya? Oh well. Itu terdengar buruk. Tapi tidak untuk kyulkyung. Ia begitu bersemangat membina rumah tangga dengan putra pertama keluarga kim yang memili...