0.26

899 111 48
                                    

Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apa kita bahagia, apakah kita tidak suka.

Takdir bahkan basa basi menyapa pun tidak. Tidak peduli. Karena kita mau menerima, atau menolaknya dia tetap terjadi.




**

Hanbin menaikkan satu alisnya, melakukan satu putaran dengan kursi yang dia duduki lalu kembali menghadap asisten yang tiba tiba datang ke ruangan tuan Kim.

"Liat perempuan yang tadi?" tanya hanbin dengan bahasa asing yang fasih.

"Ya. Dia model baru perusahaan ini, tuan." jawab asisten sopan.

"Model?" tanya nya lagi. Asisten itu hanya menjawab dengan sebuah anggukan kecil.

Hanbin mengetuk ngetukkan jarinya di meja, sedang berpikir.

"Berikan datanya padaku."  titah pria itu

"Data Pinky?"

"Pinky?" Hanbin mengerutkan alisnya lagi. Nama yang sangat asing. Lagi lagi dibuat bingung.

"Ya. Model itu bernama Pinky, tuan."

"Siapapun namanya, berikan padaku."

**

SIAL! SIAL! SIAL! SIAL!
Hanbin mengumpat berkali-kali setelah mentup dokumen data Kyulkyung. Ralat. Maksudnya Pinky. Ia benar-benar tidak percaya pada apa yang dilihat dengan mata dan kepalanya sendiri barusan.
Kyulkyung memang menjadi model. Model dari hampir semua brand terkemuka yang hanbin ketahui. Dan yang membuat hanbin panas adalah, ia memamerkan tubuhnya.
Dari salah satu foto yang hanbin lihat, ia mendapati gadis itu berpose berani dan nakal dengan hanya beberapa carik kain minimalis yang melekat di tubuhnya. Hanbin tau itu bikini dan lingerie. Dan ia juga mengenal merk Victoria Secret. Produk berkelas dan mewah. Tidak seorang pun meragukan produk itu.
Tapi entah kenapa ia merasa kesal saat mengetahui Kyulkyung yang menjadi modelnya.
Bukannya Kyulkyung tidak cocok mengenakannya. Malah produk itu terlihat sempurna di tubuh Kyulkyung.
Hanya saja hanbin tidak rela. Ia tidak rela jika tubuh Kyulkyung dapat dilihat dan dinikmati oleh semua orang.
Sial! Perasaan macam apa ini?
Ia langsung menghubungi ayahnya saat itu juga. Pasti ayahnya tau siapa yang menjadi model perusahaan ini.
Dan ia terpaksa menjalani 2 jam uring uringan karena sang Ayah tidak mengangkat teleponnya.

Pria itu terlihat semakin tidak sabar.  Ia lalu mengambil jaz yang sempat dilemparnya dan berlari pelan keluar mencari Tuan Kim. Ayahnya mungkin ada di ruang direksi saat ini. Ya mungkin.

....
....

"Haha janji deh, besok aku bakal temuin papa..."
.....
.....

Samar.. hanbin mendengar suara familiar itu. Di depan lift. Pria besar membelakangi, yang hanbin yakini itu adalah Ayahnya dan gadis di depan pria itu, Kyulkyung.

"Yaudah klo gitu.." Tuan Kim menghela nafas.

"Ehmm..." hanbin berdeham, memajukan tubuhnya agar sejejer dengan Tuan Kim. Melempar pandangan menyelidiknya pada Kyulkyung dan Ayahnya. 'Apa semua ini telah direncanakan?' Ayahnya terlihat tidak kaget bertemu dengan kyulkyung, berarti benar dugaan hanbin. Ayahnya memang tau kyulkyung disini. Atau mungkin ayahnya yang telah merencanakan ini semua? Menyuruhnya datang cepat cepat untuk memamerkan keberadaan menantu kesayangannya?

Little BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang