0.32

542 74 32
                                    

Hingga pagi ini Kyulkyung masih demam. Ia meringkung di bawah selimut sambil memperhatikkan Gerry yang terus panik bukan kepalang karena suhu tubuhnya tidak kunjung membaik. Gerry berulang kali membujuk Kyulkyung untuk dirawat di Rumah Sakit, tapi Kyulkyung tidak bosan  menolak karena Dokter sudah datang dan memberinya obat 2 jam yang lalu, mungkin sebentar lagi demamnya akan turun.

Dalam kesakitan, pikiran Kyulkyung kembali berputar pada kejadian tadi malam.

Hanbin meninggalkannya entah kemana.

Saat itu, Kyulkyung terus menunggu Hanbin ketika ia keluar dari toilet. 1 jam.. 2 jam.. 3 jam... hingga tempat itu tutup hanbin tidak menampakkan batang hidungnya. Kyulkyung mengecek basement, mobil Hanbin sudah tidak ada. Kyulkyung menelpon, ponsel Hanbin tidak bisa dihubungi.

Kesal, marah, khawatir ada dalam hati Kyulkyung. Dimana Hanbin sebenarnya?!

Kyulkyung kekeuh masih menunggu, walau hujan telah mengguyur total tubuhnya. Diikuti dingin malam itu menusuk pori-pori terdalamnya.

Sangat dingin. Kakinya sudah tidak kuat lagi berdiri di tempat itu. Perlahan Kyulkyung beranjak, memikirkan kemana destinasi terdekat yang bisa ia teduhi.

Daerah ini dekat dengan apartemen Gerry.

"I'm waiting for someone... but... he's not coming..back.."  saat itu Kyulkyung berucap terbata-bata sebelum Gerry melempar pertanyaan padanya. kedua mata Kyulkyung merah, dan tubuhnya terus menggigil sehingga Gerry tidak lagi bertanya dan langsung membawanya masuk.

*ddrrttt... drrtttt... dddrrrtttt...*

Kyulkyung melirik ponsel. Hampir delapan kali ponsel itu bergetar, tapi Kyulkyung tidak punya kekuatan untuk mengangkat. Panggilan dari Taeyong.

Diraihnya ponsel dengan malas,

"kak..." panggil Kyulkyung setelah menggeser layar telepon

"....."

"Apa?! .. bentar bentar.. aku ke depan.."

"...."

Kyulkyung berjuang untuk keluar dari cengkraman sakit kepala. Menolak tawaran Gerry membuka kan pintu, padahal dia sendiri sebenarnya juga tidak berniat membuka pintu, tapi tidak mungkin juga menolak kedatangan orang yang telah berjasa dalam kehidupannya selama ini.

Ngomong-ngomong, darimana anak itu tau Kyulkyung ada disini?.. Dia hanya pernah sekali mengunjungi Kyulkyung ke Sydney sebelumnya, dan itupun di sharing apartemennya. Bukan disini.

Dengan tangan bergetar karena demam, Kyulkyung membuka pintu.

Senyuman hangat pria tampan langsung menyambutnya. Tapi tak lama, senyuman itu berubah jadi raut wajah khawatir,

"Kamu kenapa, Kyu? Sakit?!" Semburnya. Taeyong meraba pipi dan jidat kyulkyung bergantian.

"Cuma kehujanan, Kak Taeyong." Kyulkyung mencoba tersenyum, "Kak Taeyong apakabar?Udah lama... kita ga ketemu.. kak."

"Kyu. Kamu sakit! Ayo kita ke rumah sakit." Taeyeong gesit langsung menarik tangan Kyulkyung

"Tunggu, kak!... aku gapapa... beneran.." Kyulkyung menahan tangan Taeyong

Little BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang