0.34

441 71 19
                                    

Meski Bobby sudah berhati-hati menjaga tubuh Hanbin, perjalanan menuju rumah sakit sepertinya memperparah lukanya. Darah terus merembes membasahi pakaian Hanbin serta pakaiannya sendiri. Hanbin terluka di dada kiri dan Bobby hanya bisa berdoa semoga peluru itu tidak mengenai organ vital dalam tubuh sahabatnya itu.

Sesampainya di UGD, para perawat dengan sigap mengambil alih tubuh Hanbin dan segera memasang infus pada lengannya. Dokter yang sedang bertugas jaga memeriksanya sebentar lalu menyuruh para perawat untuk memasangkan selang oksigen.

"Dokter, gimana dia?" Bobby langsung bertanya setelah dokter jaga tersebut selesai melakukan pemeriksaan

"Kita coba menstabilkan kondisi pasien terlebih dulu. Dia kehilangan banyak darah."

"Apa perlu transfusi?"

"Proses persiapan penyediaan darah tidak bisa langsung dilakukan. Mungkin nanti saat operasi berlangsung akan kita lihat perkembangannya. Untuk sementara infus menggantikan darah yang terbuang. Semoga saja peluru itu tidak mengenai jantungnya. Itu akan sangat berbahaya."

Wajah Bobby pucat seketika, "dia masih bisa selamat kan, dokter?"

"Kami sedang menyiapkan ruangan beserta tim operasi secepat mungkin. Bersabarlah, pak."

Dokter itu meninggalkan Bobby dan Taeyong yang hanya bisa berdiam di tengah ruang UGD yang begitu sibuk. Bobby segera menghampiri tempat Hanbin terbaring. Hanbin masih kehilangan kesadarannya. Bobby hanya bisa berharap semoga Hanbin tidak merasakan sakit dengan ketidaksadaran tersebut.

**

Pada malam itu, Kyulkyung nekat pergi ke rumah sakit bersama Nyonya Kim tanpa pengawalan seperti yang biasa ia dapat. Baru saja Kyulkyung berhasil menenangkan diri setelah peristiwa sore tadi, lalu tiba-tiba Taeyong menelponnya dan memberinya kabar yang tak kalah mengejutkan.

Hanbin terkena tembakan dan kini ada di rumah sakit?

Tubuhnya seketika gemetar dan Kyulkyung terpaksa menutup mata sambil menghirup napas dalam-dalam berupaya agar tidak pingsan di tempat saat itu juga. Ia berusaha tenang kembali meski air matanya hampir mengalir. Ayahnya sudah meninggalkan Kyulkyung dan kini Kyulkyung terancam menghadapi hal yang sama kembali? Kyulkyung masih trauma. Ia tidak akan sanggup kehilangan orang-orang yang dicintainya lagi.

Tenang, Kyu.
Hanbin belum tentu dalam kondisi yang buruk. Hanbin terlihat baik-baik saja saat terakhir kyulkyung melihatnya. Ia tidak boleh histeris, apalagi pingsan. Nyonya Kim kemungkinan besar shock mendengar kabar tersebut melebihi dirinya dan Kyulkyung memerlukan dirinya yang kuat untuk mendampingi wanita itu.

"Kak Bobby.." Kyulkyung beserta Nyonya Kim segera menemukannya di depan ruang operasi seperti yang ditunjukkan oleh bagian informasi. Lampu ruang operasi masih menyala, tanda kegiatan operasi masih berlangsung.

Disana juga sudah ada dua orang lagi teman Hanbin yang selalu bersama mereka. June dan Yunhyeong.

Saat Bobby berbalik, Kyulkyung tercengang karena kemeja Bobby dipenuhi dengan bercak darah. Nyonya Kim bahkan terkesiap sambil mengetatkan pegangannya pada Kyulkyung.

"Mama, gak apa-apa?" tanya Kyulkyung dengan cemas.

Nyonya Kim menutup mulut dan hidungnya dengan tisu yang sejak tadi dibawanya. Ia terdiam sebentar lalu mengangguk-angguk. "Gak apa-apa. Ayo.." jawabnya sambil melangkah kembali.

Little BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang