Hanbin pulang lima hari kemudian di suatu sore yang cerah.Kyulkyung melompat-lompat dengan tidak sabar di teras melihat mobil yang dikemudikan sopir memasuki halaman rumahnya. Dan saat hanbin keluar dari mobil, ia berteriak gembira.
Hanbin tersenyum melihat kelakuan kyulkyung. Doa hanbin terkabul. Kelinci energizernya telah kembali.
"Kak hanbin, gimana proyeknya? Lancar? Apa kak hanbin lelah? Kak hanbin ga kena delay kan tadi? Iya, kan? Di singapura ga lagi musim salju kan, kak?" Kyulkyung mengikuti hanbin sambil melompat-lompat dan bertanya tanpa henti.
Nyonya zhou yang sedang berada di lantai dua hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan kyulkyung.
Kyulkyung sangat bodoh. Apa dia tidak belajar di sekolahnya kalau singapore negara tropis?"Gimana? Udah baikan?." Nyonya zhou mendengar hanbin bertanya. Ia melirik ke bawah lagi dan melihat hanbin sedang mengamati kyulkyung
"Kok baikan sih, kak? Emangnya aku sakit?." Tanya balik kyulkyung
"Ia sakit." Hanbin duduk di sofa sambil merebahkan badannya. "Sakit gigi ampe gamau ngomong sama gue kan kemaren."
"Kak! itu kan aku lagi sedih ceritanya, Bukan sakit gigi!" Protes kyulkyung sambil menggembungkan bibirnya. Ia ikut membanting tubuhnya di sofa dan berbalik menghadap hanbin.
Hanbin hanya tersenyum tidak merespon, ia menutup mata beristirahat sebentar. Perjalanan bisnisnya di singapore benar-benar melelahkan, hanbin ingin tidur sebentar. Sudah 2 hari dia belum tidur.
Kyulkyung yang di sampingnya terdiam menatap wajah lelah hanbin. Ia sangat merindukan wajah ini. Wajah yang tidak diperhatikannya selama lebih dari 1 minggu. Kyulkyung merenung sebentar.
Ia terlalu sibuk dengan pemikiran dan kesedihannya kemarin, sehingga tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi pada suaminya. jika dipikir-pikir, Hanbin seperti ayahnya, mereka hebat. Keduanya menyembunyikan banyak masalah dan kesusahan, tanpa memperlihatkan pada orang-orang di sekitarnya. Kyulkyung tidak pernah mendengar ayahnya mengeluh semasa hidup beliau, begitupun hanbin. Setelah kepergian hanbin beberapa hari yang lalu, kyulkyung sempat merasa bersalah.Kyulkyung terus memperhatikan hanbin yang sedang memejamkan matanya. Lingkaran hitam terlihat jelas di bawah mata hanbin. Dan kyulkyung semakin merasa bersalah.
"Aku minta maaf." kata-kata itu tiba-tiba saja keluar dari bibirnya."Kakak, aku minta maaf klo misalnya aku belom jadi istri yang baik. Aku minta maaf klo misalnya akhir-akhir ini aku ga merhatiin kakak, aku sedih banget akhir-akhir ini, tapi akhirnya aku tau klo misalnya bukan cuma aku yang sedih sama kepergian papa. Aku juga minta maaf klo dengan nikah sama aku, kak hanbin jadi mesti nanggung semua ini." kyulkyung terlihat sedih dan menjalin jari di dadanya
Hanbin mendengar permintaan maaf gadis itu. Dan ia sama sekali tidak bermaksud untuk membuka matanya, tapi malah membuka sedikit mata kanannya dengan maksud mengintip bagaimana ekspresi minta maaf kyulkyung. Apa ia sungguh-sungguh, atau sedang berbasa-basi? Padahal baru saja kelinci energizer ini melompat-lompat girang karna kedatangan hanbin, kenapa suasana nya harus sesedih ini lagi.
Hanbin menghembuskan napas kasar dengan mata terpejam. "Talk to my hand." gurau hanbin sambil mengangkat tangan kanannya di depan wajah kyulkyung.
"Kak hanbin! Aku lagi serius!." kyulkyung mencubit kuat lengan hanbin
"Aww!!" hanbin sontak membuka mata dan memegang lengannya yang dicubit kyulkyung, "sakit sumpah."
"Makanya klo aku ngomong jan dibecandain!" ucap kyulkyung ketus lalu berbalik membelakangi hanbin
Hanbin hampir saja tertawa karna ternyata kyulkyung benar-benar kesal, padahal hanbin tidak bermaksud menggodanya, "udah gosah minta maap, btw gue punya kabar baik nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Bride
Fanfiction(Beberapa part di Private) Apa jadinya jika harus menikah dengan sosok yang tidak dikenal sebelumnya? Oh well. Itu terdengar buruk. Tapi tidak untuk kyulkyung. Ia begitu bersemangat membina rumah tangga dengan putra pertama keluarga kim yang memili...