#AA 11

129K 6.9K 152
                                    

Aku baru sadar, kalau merindukanmu dapat menyebabkan candu.

-Aurora Raveena Azzahra.

...

"Gue bakal berusaha liat perform lo, walau hanya sebentar Ra."

"Gue bakal seneng kalo itu bener terjadi Al."

Aurora tersenyum, Aurora merasa bahagia kini, hatinya tak terkendali. Alvaro benar-benar menjaga perasaannya, Aurora semakin mencintainya.

"Laper?" Tanya Alvaro.

Aurora mengangguk sambil tersenyum.

"Makan? Gue traktir deh."

Alvaro mengajak, Aurora pun menyetujuinya. Alvaro langsung meraih tangan Aurora dan menggenggamnya, ntah mengapa Alvaro sangat senang menggenggam tangan Aurora. Aurora tak tahu alasannya, tapi itu sudah cukup membuatnya terasa aman.

...

Tante Fina terlihat sibuk menyiapkan makan malam untuk anak-anaknya, termasuk Aurora. Yang sementara waktu mengisi rumah mereka. Sedangkan Alvira sibuk dengan pianonya, anak ini memang seorang yang pandai bermain musik begitu pula bernyanyi. Alvira memiliki suara yang merdu nan indah, beda dengan Alvaro yang memiliki suara yang serak.

Cita-cita Alvira sejak kecil memang ingin menjadi seorang Musisi terkenal, jadi tidak heran jika Alvira senang dalam bermain musik. Baginya, itu bukan hanya sekedar memuaskan hobinya, namun untuk terus melatih kemampuannya agar terus berkembang. Fina pun mendukung keinginan putrinya itu, selagi baik untuknya.

Alvaro menaikkan kakinya keatas sofa putih milik mama-nya, ia tampak fokus dengan Film layar lebar yang ia tonton disalah satu channel TV swasta. Ditemani dengan beberapa snack, Alvaro tampak fokus mengikuti alur cerita film tersebut.

"Ka, tolong bantu mamah dong."

Minta Mamah-nya pada Alvaro, tapi Alvaro masih mengabaikan. Ia masih fokus dengan filmnya.

"Yaudah biar kamu jagain masakan mama, mama mau manggil Aurora dulu diatas."

Alvaro yang mendengar itu sontok langsung menyiapkan tubuhnya mendengar kata Aurora di telingannya, dan langsung berdiri menghentikan mamanya yang hendak memanggil Aurora dikamarnya, yang terletak dilantai dua.

Sejak sore tadi Aurora tampak keletihan, ia langsung izin kepada Fina untuk beristirahat sebentar, mungkin cewek itu sedang bersantai didalam kamarnya.

"Eit, biar aku aja yang manggil Ma."

"Loh kenapa?"

Alvaro bingung untuk beralasan, ia menggaruk tengkuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Mama dibawah aja, nanti kalo mama keatas mama kecapean, kalo kecapean mama bisa sakit, nanti Alvaro sedih."

Alvaro beralasan, membuat mamanya itu mengernyitkan dahinya, Fina bingung dengan kelakuan aneh putranya ini.

"Kamu nyumpahin mama sakit ya?!"

Protes Fina pada Alvaro, Alvaro malah terkekeh geli.

"Ih mamah, mana ada anak yang mau mama cantiknya ini sakit."

Alvaro Aurora (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang