bukan tentang siapa yang paling lama tinggal, tapi siapa yang paling mampu untuk bertahan.
-Aurora Raveena Azzahra
...
"Kalo gada gue, lo gaboleh keluar malem kayak gini lagi Ra."
Aurora menatap Alvaro, ia merasa hidup dihati Alvaro ketika Alvaro mengatakan itu.
"Gue laper Al."
"Kok ga bilang gue? Gue kan bisa bawain lo makanan."
"Bilang lewat mana?" Tanya Aurora bingung, ucapan Alvaro tadi sungguh tidak masuk akal.
Alvaro sedikit tertawa kecil sambil sedikit menunduk. Alvaro gemas dengan wajah bingung Aurora didepannya ini. Tiba-tiba Alvaro mengambil ponsel Aurora ditangannya, tanpa persetujuan Aurora.
"Eh handpone gue mau lo apain?"
Alvaro masih sibuk mengetikkan sesuatu dihandphone Aurora.
"Nih, gue udah save nomer gue kalo lo ada apa2 bilang gue. Kalo kangen sama gue tinggal chat aja."
Alvaro sedikit tertawa kecil menjelaskan hal itu kepada Aurora.
"Ih dasar Ge-er" Aurora menoyor pundak Alvaro sambil tertawa kecil.
"Ra, kita baikan ya?"
"Kata siapa kita marahan sih?"
Aurora bertanya kepada Alvaro, Alvaro hanya melihatkan garis tipis sudut wajahnya kepada Aurora.
"Yaudah, katanya laper. Makan yuk."
"Ayuk."
Alvaro bersama Aurora berjalan bersama menelusuri jalanan Jakarta. Aurora mengeratkan jaket milik Alvaro ditubuhnya, tercium sekali aroma wangi Alvaro dijaket miliknya. Aurora tersenyum kembali.
Al, gue ga ngerti sama perasaan gue. Yang kadang berusaha buat jauhin lo supaya gue ga terus-terus sakit ngerasain gimana rasanya jatuh cinta sendirian. Dan terkadang lo seolah-olah ngasih gue peluang buat masuk kedalem hati lo. Batin Aurora.
"Ra kita makan restoran sederhana ya? Mau?"
Aurora masih terdiam, Alvaro bingung dengan Aurora yang diam saja.
"Rara.."
"eh, iya Al, mau kok." Jawab Aurora.
Mereka kini memasuki restoran yang mereka pilih untuk makan malam. Alvaro meraih tangan Aurora dan langsung menggenggamnya, Aurora hanya diam mendapati perlakuan Alvaro.
"Mau makan apa?"
"Makan makanan lah Al."
"Makanan apa?"
"Makanan yang enak buat dimakan."
Huft bego juga nih cewe. Batin Alvaro.
"Lo duduk sana."Aurora menurut, ia langsung memikih tempat duduk dipojok jauh dengan AC. Karena ia sudah tidak cukup kuat menahan dingin. Suasana disini sangat dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvaro Aurora (Sudah Terbit)
Ficção Adolescente-available at bookstores- Jika kamu jatuh hati, jatuhlah pada hati yang mampu menangkapmu. Jatuh cinta sendirian sudah menjadi hal biasa untuk Aurora. Terlebih itu adalah salah satu resiko jika menjatuhkan hati pada seorang cowok Most Wanted di seko...