mau percaya atau tidak, cintaku ini hanya untukmu, milikmu dan hanya buatmu seorang.
-Aurora Raveena Azzahra.
...
Aurora menoleh, "Kok tau?"
"Tau, apasih yang nggak gue tau soal lo."
Vino sedikit tersenyum, tapi tidak melihat kearah Aurora. Ia masih sibuk memperhatikan senar gitar yang sedang dipegangnya, untuk segera memulai memetiknya.
"Mau nyanyi?"
"Nggak deh, lagi serak." ucap Aurora, Vino mengangguk mengerti.
Aurora tidak tenang, ia memikirkan Alvaro disana. Pasti dia sudah menunggunya disana, Aurora ingin bertemu Alvaro.
"Kapan-kapan kita duet mau gak?"
Vino memulai pembicaraan, Aurora melihat kearahnya.
"Boleh," jawab Aurora singkat.
"Suka musik dari kapan?"
"Udah lama sih, tapi cuma hobi aja, kalo lo sendiri?"
Aurora balik bertanya, Vino kembali tersenyum. Cowok ini memang sangat ramah, kepada siapapun mungkin. Aurora tak begitu mengerti dirinya, tapi yang jelas cowok ini begitu baik kepada siapapun. Senyumnya pun menyejukan bagi siapapun yang melihatnya, tapi tidak untuk Aurora.
"Sama, gue juga hobi." jawab Vino sambil tersenyum lagi, Aurora mengangguk menanggapinya.
"Hobi kita ternyata sama ya?"
lanjut Vino sedikit terkekeh sambil masih fokus dengan senar gitar yang dimainkannya. Aurora menoleh kearahnya.
"Ehm, iya, ko bisa ya?" Aurora ikut terkekeh.
"Mungkin jodoh kali ya?"
Canda Vino, Aurora biasa saja mendengarnya. Ia tak mau mengambil pusing ucapan Vino barusan. Mungkin Vino hanya ingin mengajaknya bercanda.
"Vin, gue duluan ya, gue harus ketemu temen gue."
Izin Aurora, Vino menoleh, "Siapa?"
"Anak kelas XI IPA II." jawab Aurora.
Vino hanya mengangguk, kemudia Aurora pamit dengan Vino.
"Mulai sekarang kita temen ya Au?"
Au, panggilan baru untuk Aurora. Asing didengar, tapi Aurora tak masalah dengan panggilan itu.
"Iya Vin, gue duluan."
Vino hanya tersenyum, ia melihat kepergian gadis itu sampai benar-benar menghilang dari ruangan musik.
...
Aurora menuju kantin, ia mencari keberadaan Alvaro namun hasilnya nihil. Alvaro tidak ada dikantin, apa dia sudah pergi lagi?
Aurora menyusuri koridor milik smanas, namun tidak ada juga.
Kemana sih ni cowok, sukanya ilang-ilangan. Gatau apa kalo gue kangen. Aurora membatin.
Aurora tiba di kebun sekolah, ia menyerah mencari Alvaro kemana-mana. Karena tak sekalipun tampak batang hidung Alvaro dipenglihatannya. Aurora mendudukan dirinya dikursi kebun sekolahnya.
"Kemana aja?" tanya seseorang dari belakangnya, Aurora menoleh. Dia Alvaro.
Kemana aja? Ada juga gue yg nanya sama lo kemana aja. Dasar. Batin Aurora.
"Al, ga kemana-mana kok."
"Tadi keruang musik sama siapa?"
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvaro Aurora (Sudah Terbit)
Teen Fiction-available at bookstores- Jika kamu jatuh hati, jatuhlah pada hati yang mampu menangkapmu. Jatuh cinta sendirian sudah menjadi hal biasa untuk Aurora. Terlebih itu adalah salah satu resiko jika menjatuhkan hati pada seorang cowok Most Wanted di seko...