#AA 4

160K 9.1K 611
                                    

Kamu itu terlihat sangat abu-abu. Kadang terlihat sangat meyakinkan, terkadang terlihat begitu meragukan.

-Aurora Raveena Azzahra

...


"sini biar gue yang bawa."

Tubuh mereka berdua sedikit bungkuk. Dengan kedua mata yang saling menangkap satu sama lain. Serta tangan Alvaro yang mendindih pegangan Aurora ditas kopernya itu. Tubuh wangi Aurora tercium khas dihidung Alvaro. Seperti wangi buah-buahan, harum sekali.

Kini, mata mereka saling menatap. Belum ada diantara mereka yang berusaha mengalihkan pandangan mereka. Alvaro maupun Aurora hanyut dalam tatapan itu. Wajah tampan Alvaro tepat berada didepan wajah aurora, begitu jelas terlihat oleh aurora. Jarak mereka berdua hanya berjarak beberapa centi. Bola mata hazel milik Aurora pun tampak jelas dilihat oleh Alvaro.

"Al, tangan gue sakit."

Aurora memulai pembicaraannya, karena ia merasakan tangannya sedikit nyeri mengenai pegangan yang ada di tas kopernya. Tapi jika boleh jujur, aurora tidak ingin kejadian ini berakhir. Kejadian langka yang mungkin akan mustahil untuk terjadi lagi.

"So.. Sorry Ra. Gue ga sengaja, sini mana tangan lo."

Alvaro langsung meraih tangan aurora dan sedikit mengusapnya. Tangan alvaro memegang lembut tangan halus milik Aurora. Wanita berhasil dibuat membisu olehnya. Aurora tidak dapat berbicara apapun, kini ia diam dan tak percaya.

"udah ga sakit kan?"

Alvaro bertanya kepada dengan nada suara lembut kepada Aurora. Dan Aurora masih terdiam, melihat kejadian yang berlangsung kepada dirinya ini.

"Ra?"

"ehm, iya Al, udah ga sakit kok. makasi Al."

Aurora tersenyum manis, manis sekali. Alvaro membalas senyuman gadia itu.

Manis. Batin Alvaro.

"Yaudah lo jalan duluan ke mobil. gue dibelakang lo."

"Loh?"

"Biar kalo ada apa-apa sama lo, gue liat."

Aurora tersenyum. Perasaannya sungguh berantakan kali ini. senang, tak percaya semuanya menjadi satu didalam fikirannya. Alvaro yang dulu terasa sangat jauh, kini ada didepan matanya. Berbicara dengannya, bahkan menatap matanya.

"Iya Al."

Aurora berjalan menuju Mobil Alvaro yg terparkir didepan pagar rumah Aurora. Aurora membantu Alvaro memasukan barang-barangnya di bagasi mobil belakang. Lalu, setelah usai Alvaro segera langsung membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Aurora.

"Ayo masuk Ra."

Ucap Alvaro lembut.

"Makasih Al." Aurora tersenyum.

Setelah Aurora duduk dibangku belakang mobilnya. Alvaro segera menutup pintu mobilnya dan langsung kembali menuju bangku kemudi didepan. Sudah ada ada tante fina yang duduk disebelah Alvaro sambil memainkan ponselnya.

"kok lama? Ngapain dulu? Pacaran ya?"

Aurora terkejut mendengar ucapan Tante fina. Bola matanya hampir saja keluar dari tempatnya mendengar kata-kata itu. Sedangkan Alvaro langsung menepis kata-kata mamanya itu.

"apansih mama, tadi Al bantuin Aurora bawa tasnya."

"anak mama baik."

"lagi pula mana mau aurora pacaran sama cowok kayak Al."

Alvaro Aurora (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang