Jangan beri perhatian, kalo kamu belum siap kasih kepastian.
-Aurora Raveena Azzahra.
..
"Sono ke kelas, bilang ke gue kalo ada apa-apa."
Alvaro memperingati, Aurora mengangguk. Dan tersenyum melihat Alvaro.
"Iya, bawel banget sih lo," gerutu Aurora, Alvaro menaikan alisnya sebelah mendengar ucapan gadis itu.
"Tapi suka kan dibawel-in?" Alvaro mencubit gemas pipi tembem milik Aurora, Aurora meringis kesakitan.
Ya beginilah jika jatuh cinta, tidak sadar jika didunia ini bukan hanya milik mereka berdua. Mereka tidak menyadari, jika mereka sejak tadi telah menjadi sorotan mata para siswa SMANAS yang mulai memanas melihat kedekatan Aurora dengan Most Wanted SMANAS.
Menurut sebagian siswa wanita, Aurora disebut menjadi perempuan beruntung bisa menaklukan hati seorang Alvaro, yang menurut sebagian orang hatinya dingin dan sulit untuk diluluhkan. Tapi tidak untuk Aurora, Alvaro baik, dan juga hangat baginya.
Dan sebagian siswa wanita lainnya, beranggapan jika Aurora hanya cewek centil dan keganjenan yang hobi menggoda Alvaro. Benar, itu adalah ucapan para cewek penggemar Alvaro, mereka sangat tidak setuju melihat kedekatan Alvaro dengan Aurora. Tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa, sebab Aurora lah yang dipilih oleh Alvaro untuk menjadi pilihannya. Meski masih abu-abu hubungannya.
"Gue kekelas ya, Al." pamit Aurora.
Alvaro mengangguk dan menatap Aurora, "Gue sayang lo."
Alvaro menatap Aurora, ia tak bereskpresi. Tapi wajahnya menandakan keseriusannya.
"Gue juga,"
"Juga apa?" Alvaro bertanya.
"juga sayang."
"Masih belum yakin, diyakinin dulu ya, yaudah bye Rara."
Pamit Alvaro, mereka berpisah sampai disini. Alvaro menuju teman-temannya yang sudah menunggunya dirooftop. Dan Aurora pergi menuju teman-temannya didalam kelasnya, Aurora mempercepat langkahnya.
Aurora melewati koridor dengan santai, meski banyak yang melihat kearah dirinya. Aurora berusaha untuk tetap santai, seolah-olah semuanya tidak terjadi apa-apa. Aurora benar-benar menjadi topik pembicaraan siswa wanita SMANAS kali ini.
Setelah berhasil melewati koridor yang membuat Aurora risih, akhirnya ia sampai dikelasnya.
Aurora membanting tasnya diatas meja, dan duduk disamping Yulia yang sedang memainkan ponselnya.
"Stress kepala gue lama-lama,"
Keluh Aurora pada kedua temannya.
"Kenapa lagi?" Dara bertanya,
"Biasa Dar, ah kalo gini terus gue bisa stress."
"itu resiko lo kalo deket sama Alvaro, mau bertahan atau mundur?" tanya Dara, ia terlihat perihatin melihat keadaan Aurora yang setiap harinya mengeluh dengan perkataan-perkataan orang mengenai dirinya. Walau Aurora berusaha untuk tidak peduli, tapi Aurora tetaplah manusia bisa. Ia bisa down, ketika seseorang berusaha merendahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvaro Aurora (Sudah Terbit)
Teen Fiction-available at bookstores- Jika kamu jatuh hati, jatuhlah pada hati yang mampu menangkapmu. Jatuh cinta sendirian sudah menjadi hal biasa untuk Aurora. Terlebih itu adalah salah satu resiko jika menjatuhkan hati pada seorang cowok Most Wanted di seko...