papat

51 14 27
                                    

     Beberapa hari berlalu, desain undangannya telah dikirim pada Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     Beberapa hari berlalu, desain undangannya telah dikirim pada Mr. Thomas. Julio dan Kendra tinggal menunggu persetujuan atau pengarahan untuk merevisi. Apapun yang akan terjadi nantinya, untuk saat ini mereka berdua bebas.

Kelas sebelas IPA 4, kelas Julio sedang jam olahraga. Kaum adam semangat setiap hari Jumat karena pada dasarnya atlit-atlit berkumpul di kelas IPA 4. Walaupun setengahnya masuk ekstrakurikuler voli.

Pada pertemuan kali ini, Coach Johnny yang memimpin olahraga yang artinya olahraga kali ini tidak berhubungan dengan bela diri yang biasanya dipimpin oleh Laoshi Donnie.

"Sebelum memulai kegiatan olahraga kita, marilah kita berdoa menurut keyakinan masing-masing. Berdoa dimulai." Coach Johnny memimpin doa. Semua menundukkan kepalanya.

"Berdoa selesai." semua kepala didongakkan kembali.

Entah mengapa setelah doa di luar lapangan atau setelah mengheningkan cipta selalu terasa berbeda sebelum menundukkan kepala.

Aneh, kan ya.

"Sekarang kita akan pemanasan terlebih dahulu. Coach minta tolong Christian untuk pimpin pemanasan." titah Coach Johnny menunjuk Chase.

Chase dengan tampang coolnya langsung beranjak dari belakang ke paling depan dan bersiap-siap untuk memimpin pemanasan.

Mereka melakukan pemanasan selama kurang lebih tujuh menit dan lanjut materi.

"Untuk jam pelajaran kali ini kita bebas, karena kelas kalian lebih cepat 1 minggu dibanding kelas lainnya." bsnyak sorakan 'Yes' dari bagian belakang, termasuk Julio.

"Coach, voli dong coach." bujuk Daniel diikuti suara murid cowok yang lain.

"Yaudah, nih ambil di gudang." Coach Johnny menyerahkan kunci gudang pada Daniel untuk mengambil bola voli dan net. Daniel dan Chase langsung berlari ke gudang.

Tak lama kemudian, mereka kembali membawa dua bola voli dan net. Kaum adam bersorak melihatnya seakan tak sabar untuk bermain voli.

"Yo, oper bolanya." Julio berkata agak keras. Daniel langsung melemparnya dan ditangkap sempurna oleh Julio.

Coach Johnny dibantu oleh Chase memasang net. Julio sudah membiasakan tangannya dengan melempar-tangkap bola sedari tadi.

Setelah net dipasang, mereka membentuk formasi. Mulai dari posisi satu sampai enam. Di posisi satu ada Toby yang siap memegang bola.

Bola diservis oleh Toby dan melayang sempurna sampai ke daerah lawan. Bola dikembalikan oleh Daniel dengan mulus.

Begitu terus sampai dua puluh menit. Kaum hawa hanya menonton pertandingan itu sambil duduk di pinggir lapangan sambil sesekali berteriak heboh apabila bola melayang di dekat mereka.

Avi juga beberapa kali jadi sasaran bola dan untungnya kuat menahan bola.

Tak lama kemudian, kelas sepuluh IPA 2 juga memasuki lapangan dalam SMA Castellar untuk berolahraga. Agak terlambat tapi jam olahraga masih lama usai.

Mereka pemanasan terlebih dahulu dipimpin oleh Pak Efraim, guru olahraga kelas sepuluh. Setelah pemanasan, beberapa murid cowok lari ke gudang dan krmbali membawa sepuluh bola voli.

"Eh Pak Ef." panggil Coach Johnny, Pak Efraim langsung berbalik.

"Yes, coach."

"Mau pakai lapangan voli?" Coach Johnny menawarkan.

"Emangnya gak dipake, Coach?" Pak Efraim melirik ke arah cowok-cowok yang juga cengo.

"Mereka lagi olahraga bebas, paling-paling pindah ke basket." Coach Johnny menjawab santai tanpa bertanya pada murid-muridnya terlebih dahulu.

"Boleh, Coach. Thankyou." Pak Efraim lalu mengajak siswa-siswi sepuluh IPA 2 untuk berpindah tempat ke lapangan voli.

Saat melihat beberapa murid, fokus Julio tertuju pada seorang gadis cantik yang tengah berbincang dengan dua temannya.

Ya, Julio terfokus pada adiknya Kendra seorang, Jimena Kacey Drayton. Fokusnya tertahan beberapa detik sampai akhirnya ada yang memanggilnya keras.

"Woi." panggil Avi dari sisi lapangan basket.

"Ap-" belum sempat Julio menyelesaikan kalimatnya, bola basket menghantamnya terlebih dahulu.

"JULIO BEGO." teriak Toby dari lapangan basket sementara Daniel tertawa lepas menyaksikan kesakitan Julio.

"Mampus sakit kan." Daniel masih tertawa karena sejak dulu Daniel jadi korban salah sasaran Julio sebelum menjadi tosser di tim inti.

"Monyet." umpat Julio.

Akhirnya, Julio berlari sambil mendribble bola basket lalu bermain beberapa ronde dengan beberapa siswa maupun siswi di kelasnya.

Berbeda dengan Kacey yang terlihat kesulitan dengan bola volinya.

Julio melirik sekilas pada Kacey yang terlihat kesal dengan bola volinya lalu tertawa kecil.

"Woi tukar-tukar, haus." Julio menyudahi permainannya dengan alasan ingin minum. Avi yang menggantikan Julio karena di timnya kekurangan cewek.

Julio berjalan pelan menuju kumpulan botol minum kelasnya lalu meneguk air sampai sisa tiga per empatnya.

Panas-panas minum air, seger. Apalagi keringat-keringat.

Julio masih memandangi Kacey yang salah emposisikan tangannya saat hendak menservis bola. Julio geram sendiri pada orang-orang model seperti itu. Rasanya ingin menegurnya.

Akhirnya, Julio mendekati Kacey yang tengah bersama Daniella untuk memperbaiki posisi tangannya.

"Harusnya tuh tangannya gak bengkok. Lurusin aja tapi waktu mau servis, badan dibungkukkan sedikit terus langsung hantam." Julio berkata dengan satu helaan napas mengejutkan Kacey dan Daniella yang langsung menengok ke arah sumber suara.

"Eh kak Julio, eh maksudnya Julio." (Julio dibaca Hulio) Kacey menampilkan senyum canggungnya karena barusan salah melafalkan nama kakak kelasnya.

Julio terkekeh mendengarnya. Ia jadi teringat pertama kali Kendra melafalkan namanya, sama serperti adiknya tadi. Dulu Kendra susah ngomong bahasa Indonesia. Sekarang mengumpat dalam bahasa Indonesia sudah lancar jaya.

"Mau gue contohin gimana caranya?" tawarnya.

Daniella dan Kacey kompak mengangguk karena sedari tadi tidak bisa-bisa menservis bola voli dengan benar.

Julio mengambil ancang-ancang. Dengan kekuatan penuh, Julio menservis bola.

Ternyata bolanya nyangkut di atas genteng ruang kepala sekolah.

Gagal tebar pesona deh.

KIWI [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang